Pandemi bukan halangan untuk tetap melaksanakan Kuliah Kerja Nyata. Universitas Muhammadiyah Kotabumi (UMKO) pun turut aktif dalam menyelenggarakan program KKN ini. Salah satu desa yang menjadi tempat KKN mahasiswa adalah Dusun IV Trimulyo, Desa Kalicinta, Kecamatan Kotabumi Utara, Kabupaten Lampung Utara. Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama satu bulan, terhitung mulai tanggal 10 Agustus 2020 sampai 10 September 2020
Pendidikan menjadi salah satu aspek yang paling terasa dampaknya. Bagaimana tidak, siswa yang tadinya selalu belajar dengan proses tatap muka, kini harus mau belajar secara daring di rumah masing-masing. Tidak lagi ada guru dan teman ketika belajar, hanya ada alat-alat elektronik yang membingungkan. Bagi sebagian orang mungkin mudah saja belajar daring mengingat lokasi rumah yang berada di perkotaan, jaringan yang lancar, dan alat komunikasi yang memadai. Namun, lain halnya dengan masyarakat yang tinggal jauh dari kota, jangankan untuk belajar dengan menatap layar, akses internet saja masih cukup sulit dijangkau.
Oleh karena itu, mahasiwa KKN UMKO yang bertempat di Dusun IV Trimulyo membentuk Pondok Cermat (Ceria Semangat) sebagai wadah anak-anak dusun belajar bersama. Hal ini menjadi salah satu progja di bidang Program Studi, yaitu mengajar. Kegiatan ini digagas oleh dua kelompok, pertama Siti Aisah Alawiyah dan Sela Fitriani dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dewi Ratnaningsih, M.Pd. Kedua, Widi Arya Arman, Islammiati, dan Siti Fatimah dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Windo Dicky Irawan, M.Pd
Pembelajaran di Pondok Cermat ini dilakukan secara tatap muka. Anak-anak akan menerima materi pembelajaran seperti Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, Agama, dan IPA. Mahasiswa akan berperan menjadi guru, membimbing dan menjawab ketidakpahaman anak terhadap materi pelajaran. Anak-anak akan diberi materi sesuai tingkatan kelas mereka, sehingga program ini berjalan dengan lancar dan kondusif.
Antusiasme anak-anak dalam kegiatan ini sangat terasa. Diakui mereka bahwa belajar secara daring kurang maksimal. Salah satunya diakui oleh oleh Yongki, siswa kelas 4, menurutnya belajar secara daring itu rumit, tidak ada yang memandu, tidak ada yang mengajari, dan menggunakan kuota yang cukup banyak. Diakui juga oleh Amanah, siswa kelas 6, bahwa dengan adanya Pondok Cermat ini sangat membantu mereka dalam belajar dan membuat mereka kembali bersemangat. Selama pelaksanaan kegiatan, mahasiswa dan anak-anak pun tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan mencuci tangan.
Pandemi memang terasa mengekang kita. Namun, hal itu bukan menjadi hambatan kita untuk tetap memperkaya diri akan ilmu dan pengetahuan. Selamat berkarya, bekerja, dan berprestasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H