Indonesia, Negara peringkat ke-2 dengan capaian negara penderita kanker terbanyak.
Bahkan, berdasarkan data di tahun 2020, rata-rata setiap harinya terdapat 50 kasus baru terdeteksi, dengan setidaknya 2 kematian setiap jam. Berita baiknya, kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang hampir sepenuhnya bisa dicegah. Ini tidak lepas dari ditemukannya penyebab utama kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papillomavirus). Virus ini telah lama diketahui menjadi dalang di balik >95% kasus kanker serviks.
KINERJA HPV
HPV ditularkan lewat kontak seksual, dan bisa bertahan di dalam tubuh manusia bahkan >10 tahun tanpa gejala apapun.
Lebih dari 90% infeksi bisa sembuh tanpa dampak serius, namun jika berlangsung secara kronis, infeksi HPV bisa berprogres menjadi lesi kanker.
Sehingga, meskipun banyak orang yang aktif secara seksual pernah terjangkit infeksi HPV (paling tidak sekali seumur hidupnya), sebagian besar tidak pernah menyadarinya.
PERILAKU SEKSUAL & RISIKO KANKER SERVIKS
Berkaitan erat dengan HPV, perilaku berikut dinilai menjadi faktor risiko kanker serviks:
1. Bergonta-ganti pasangan
Memiliki lebih dari 1 pasangan meningkatkan probabilitas terpapar HPV dari salah satu pasangan. Selain itu, ko-infeksi dengan Chlamydia dan HIV, yang merupakan penyakit menular seksual, juga meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi HPV.