Lihat ke Halaman Asli

Airani Listia

TERVERIFIKASI

Ibu Rumah Tangga dan Freelance Content Writer

Memilukan! Kepala Bayi Tertinggal Saat Persalinan, Ini Alasan Ibu Ingin Melahirkan Normal

Diperbarui: 16 Maret 2024   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi ibu menggendong bayi I sumber: pexels.com/Laura Garcia

Cukup kaget saya membaca berita beberapa hari ini, terfokus pada salah satu berita mengenai seorang ibu yang melahirkan bayi dengan kondisi kepala bayi tertinggal di rahim ibu. Kasus ini terjadi pada seorang ibu yang berasal dari Desa Pangpajung, Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Tepatnya pada 4 Maret 2024, ibu tersebut melahirkan seorang bayi dalam keadaan kepala terpisah dengan badannya di Puskesmas Kedungdung, Kecamatan Modung, dibantu oleh tenaga kesehatan.

Awalnya, saya sempat mengira kejadian tersebut merupakan malpraktik. Ternyata, dari penjelasan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan Nur Hotiba, pada konferensi pers dalam berita Kompas.com (13/03/2024), ibu tersebut datang ke Puskesmas Kedungdung saat kondisi pembukaan empat di usia kandungan delapan bulan.

Jelas Nur Hotiba, bayi lahir dalam kondisi meninggal. Bahkan sudah meninggal dunia sekitar 7 sampai 10 hari sebelumnya karena keracunan kehamilan. Kondisi bayi setelah diautopsi sudah mengalami pembusukan, sehingga rentan dan mengakibatkan kepala terputus.

Dari berita yang saya baca, ibu tersebut sebenarnya dirujuk melakukan operasi caesar karena kondisi bayi sungsang sebelumnya. Namun, ia tak kunjung datang kembali, setelah usia kehamilan makin tua, baru datang ke puskesmas meminta surat rujukan.

Hal ini tentu menjadi perbincangan publik, apalagi pernyataan sang ibu yang membuat publik awalnya mengira dipaksa melahirkan normal padahal kondisi bayi sungsang. Saya mencoba mencari informasi lain, kemudian mendapatkan fakta bahwa ada yang namanya stillbirth (bayi lahir mati).

siloamhospitals.com (12/12/2023) mengatakan bahwa stillbirth merupakan kondisi bayi meninggal di dalam kandungan saat usia kandungan lebih dari 20 minggu. Beberapa kasus kecil menjelaskan, stillbirth bisa terjadi saat proses persalinan berlangsung. Penyebabnya bisa karena gangguan plasenta, ibu menderita penyakit tertentu, janin terlilit tali pusar, dan sebagainya.

Semakin banyak penjelasan yang saya cari, justru menguatkan kenyataan bahwa dalam kasus tersebut bayi mengalami stillbirth (bayi lahir mati) dengan kondisi sungsang dan ibu mengalami keracunan kehamilan. Kita mengetahui, usia kandungan semakin tua, air ketuban semakin keruh berwarna hijau, dampaknya sangat tidak baik untuk bayi.

Ini fakta, masih banyak ibu di Indonesia yang tidak menghendaki persalinan caesar. Menginginkan persalinan normal dengan keadaan yang tidak memungkinkan. Apa sih alasan banyak ibu ingin melahirkan normal? Simak yuk!

Alasan ibu ingin melahirkan normal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline