Lihat ke Halaman Asli

Aira Mikha

Trisakti School of Management

Bagaimana Cara Pemimpin dalam Membangun Koalisi yang Baik?

Diperbarui: 11 Agustus 2021   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Power merupakan kemampuan potensial yang dimiliki oleh seseorang dalam memengaruhi orang lain untuk melakukan perintah atau melakukan sesuatu yang tidak akan mereka lakukan.

Koalisi merupakan sebuah atau sekelompok persekutuan, gabungan, atau aliansi beberapa unsur  yang masing-masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri.

Jika kita membicarakan seorang pemimpin, maka erat kaitannya bahwa pemimpin memiliki kemampuan untuk memengaruhi anggota timnya melalui berbagai cara. 

Hal tersebut yang dinamakan "pemimpin memiliki power" di dalam sebuah tim. Kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin itu tidak ada gunanya jika ia tidak menggunakannya untuk memberi pengaruh terhadap orang lain. 

Jika berbicara terkait jenis kepemimpinan, maka ada empat jenis kepemimpinan yang berpengaruh yang bergantung pada gaya dan hubungan pribadi seorang pemimpin.

Salah satu dari empat jenis kepemimpinan tersebut yang akan kita bahas yaitu jenis kepemimpinan koalisi atau coalitional leadership

Kepemimpinan koalisi sendiri berarti kepemimpinan yang melibatkan pengembangan anggota tim dan membangun koalisi orang-orang yang mendukung tujuan pemimpin dan dapat membantu memengaruhi orang lain dalam pengimplementasian keputusan pemimpin dan mencapai tujuan.

Lalu, apa sih yang bisa dilakukan oleh seorang pemimpin agar dapat menciptakan koalisi yang efektif? Pemimpin dapat melakukan beberapa langkah diantaranya sebagai berikut :

1. Pemimpin harus mengumpulkan informasi internal terlebih dahulu, dapat dilakukan dengan melakukan wawancara non formal kepada anggota timnya. Informasi yang dibutuhkan oleh pemimpin biasanya seputar sejauh mana pemahaman anggota tim terhadap tujuan, masalah yang mereka hadapi, dan peluang apa yang mereka lihat. Pembicaraannya juga tidak perlu kaku, seperti contohnya dapat dilakukan ketika sedang coffee break, atau sedang makan bersama yang sifatnya non formal.

2. Pemimpin juga harus mengumpulkan informasi dari pihak eksternal, dalam hal ini yakni pelanggan dan pemangku kepentingan yang sekiranya berpotensi berpengaruh. Informasi yang dibutuhkan yakni terkait pandangan mereka terhadap perusahaan atau tim dan meminta umpan balik serta masukan dari mereka yang dapat beguna untuk kemajuan tim.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline