Lihat ke Halaman Asli

Ai QurotulAin

IRT, Olshop, Penulis

Punya Buku Sendiri Kini Bukan Hanya Mimpi, Wujudkan Melalui Cetak Mandiri

Diperbarui: 18 Mei 2020   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Sumber : pexels.com

Hai Kompasianers,

Pesatnya perkembangan teknologi membuat usaha penerbitan kian menjamur. Penerbitan mandiri, atau yang bisa kita kenal dengan indie, adalah batu loncatan untuk para penulis pemula, yang menginginkan hasil karyanya segera dipublikasikan dan bisa dibaca khalayak ramai.

Sebelum jauh menjelaskan dengan rinci kelebihan dan kekurangan menerbitkan buku secara mandiri, alangkah baiknya kamu mengetahui terlebih dahulu secara garis besar jalur penerbitan sebuah buku. Ada dua jalur yang bisa kamu pilih untuk menebitkan sebuah buku. Cetak dengan penerbit mayor, atau cetak mandiri melalui penerbit indie.

1. Cetak di Penerbit Mayor
Cetak buku di penerbit mayor merupakan impian bagi semua penulis. Ada suatu keharuan ketika buku kita dicetak oleh penerbit besar yang biasanya sudah memiliki nama yang dikenal.

Dalam sekali cetak buku, penerbit ini langsung dalam jumlah besar, yakni ribuan eksemplar. Gramedia, adalah salah satu penerbit mayor yang saya yakin, hampir semua orang mengenalnya sebagai salah satu penerbit yang telah mencetak banyak buku populer.

Buku yang dicetak di sini, biasanya akan tersebar ke seluruh nusantara, bahkan luar negeri sekalipun. Jadi, karyamu akan dikenal lebih luas karena banyak toko buku atau distributor sebagai penyalur buku-buku penerbit mayor.

Bagaimana caranya buku kita bisa dicetak melalui penerbit mayor? Pertama, seperti melamar pekerjaan pada umumnya, maka untuk bisa diterima di sini, kamu pun harus melakukan hal serupa. Bisa dengan mengirimi email, atau jika mengenal salah satu editornya langsung bisa dengan menghubunginya. Kirim naskah lengkap bukumu disertai sinopsis dan hal lain yang diperlukan sebagai pelengkap administrasi.

Namun, kamu harus sabar menunggu sampai ada keputusan apakah naskahmu diterima dan siap cetak, atau ditolak. Waktu yang kamu butuhkan sekitar tiga bulan sampai satu tahun. Tergantung kebijakan masing-masing penerbit, topik buku yang sedang dibutuhkan, juga lamanya antrean. Bahkan, beberapa penerbit ada yang tidak mengabari jika naskahmu tidak lolos atau sesuai dengan kualifikasi buku yang sedang mereka butuhkan.

Untuk itu, diperlukan kelapangan dan kesabaran jika kamu ingin menerbitkan buku secara gratis, dengan nama besar penerbit mayor sebagai rekanannya. Karena naskah yang masuk ke meja redaksi tentulah tidak sedikit. Perusahaan besar pasti akan mengutamakan penulis yang sudah dikenal oleh pembaca sebelumnya, atau yang telah memiliki jam terbang tinggi dalam hal kepenulisan.

Bukan tak mungkin bagi penulis pemula bisa lolos dan cetak di sini. Hanya saja, prosesnya yang membutuhkan waktu lama tentu tidak akan cocok untuk kamu yang kepingin cetak buku dalam jangka waktu dekat, dan ingin segera mempublikasikannya pada orang terdekat. Apakah naskahmu tidak bagus jika tak diterima di sini? Jangan berkecil hati ya, bisa jadi naskahmu belum masuk kategori yang sedang diprioritaskan untuk naik cetak segera. 

Saran saya jika memang keinginanmu untuk bisa lolos di sini, maka pelajari genre buku yang sudah ada sebelumnya. Lalu banyak-banyaklah menggali informasi pada grup kepenulisan yang kamu ikuti, sekiranya tema apa yang sedang dibutuhkan oleh penerbit tersebut. Dengan begitu, peluangmu akan lebih besar untuk bisa bekerjasama dengan penerbit mayor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline