Lihat ke Halaman Asli

Ai QurotulAin

IRT, Olshop, Penulis

Resign by Design

Diperbarui: 4 Mei 2020   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : liputan6.com


Aslinya lagi kangen kerja, eksistensi diri dan beberapa hal yang tak di dapat setelah mendapat gelar IRT sejati selama lima tahun berjalan membuat rindu untuk menganakan pakaian resmi kembali menyeruak.Tetapi, saya tidak menyesal, kok, dengan pilihan yang telah diambil. In Sya Allah semua sudah jadi keputusan terbaik untuk saya dan keluarga saat itu, tidak untuk menyesali, namun semua patut disyukuri. Hanya saja, dulu saat memutuskan resign, ada yang belum tuntas dalam diri. Perasaan masih ingin menaiki anak tangga kesuksesan lewat karir masih sangat menggebu kala itu. Beberapa impian yang bisa didapatkan melalui bekerja belumlah sepenuhnya terwujud.

Untuk itu, saya ingin berbagi mengenai hal apa saja ya yang harus diperhatikan ketika Moms memutuskan resign. Jangan sampai, keinginan tersebut hanya sesaat dan akhirnya menyisakkan konflik, baik secara personal ataupun dengan orang lain.

Saya menyebutnya "Resign by Design." Bagaimana kita bisa merencanakan dengan matang, proses keluar dari tempat kerja sebaik mungkin. Beberapa hal berikut bisa jadi pertimbangan Moms yang memiliki keinginan resign dalam kurun waktu dekat :

1. Kuatkan alasannya

Sekali lagi, ini bukan soal keinginan sesaat, namun menyangkut masa depan kita dan keluarga. Jangan sampai, alasan kita keluar yang awalnya untuk membersamai si kecil selama 24 jam penuh, tiba-tiba  berubah setelah menjalankannya selama beberapa saat. Merasa tidak cocok dengan kebiasaan sebelumnya, atau justru menambah  masalah keuangan keluarga, akhirnya membuat Moms kembali bekerja, dan anak-anak dibersamai lagi oleh ART.

So, kuatkan alasannya terlebih dahulu, siapkan mental untuk menghadapi hal-hal yang mungkin tidak pernah Moms bayangkan sebelumnya setelah resmi menjadi IRT nanti. Bisa sharing dengan teman yang sudah resign terlebih dahulu. Bagaimana suka duka mereka dalam menjalankan keseharian, Moms jadikan pertimbangan pengalaman mereka.

2. Komunikasikan dengan pasangan juga anak-anak

Bagaimanapun dukungan keluarga adalah yang utama. Mintalah pendapat pasangan dan anak, tentang rencana Moms yang akan keluar dari tempat kerja. Setelah dukungan sepenuhnya didapat, Moms bisa melangkah ke tahap berikutnya.

3. Miliki dana darurat minimal tiga sampai enam kali gaji Moms

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline