Lihat ke Halaman Asli

Ainunnida

Mahasiswa universitas Pamulang

Penggunaan Bahasa Krama di Jawa Hampir Punah

Diperbarui: 15 Juni 2021   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Ainunnida (201011200609)

 Mahasiswa Universsitas Pamulang 

Prodi Akuntansi S-1

PENDAHULUAN

Salah satu tingkatan dalam unggah-ungguh bahasa krama di Jawa yakni krama alus. Krarma alus merupakan tuturan paling tinggi yang dituturkan masyarakat Jawa. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-harinya mulai berkurang dan tergantikan. Perkembangan teknologi, ilmu pengetahuan, ataupun sosial budaya, telah mempengaruhi terjadinya perubahan bahasa. Perubahan tersebut menyebabkan bergesernya pakem-pakem tingkatan atau aturan pengucapan bahasa krama dalam bahasa jawa yang semestinya sesuai dengan tingkatanya kini menjadi tidak beraturan dan rancu.

PEMBAHASAN

Penggunaan bahasa krama yang semakin hilang pada masyarakat tidak hanya berpengaruh pada ekspetasi bahasa namun juga berpengaruh pada kebudayaan kita. Oleh karena itu, artikel yang saya buat ini akan menggambarkan sedikit tentang bagaimana pergeseran bahasa krama tersebut dapat terjadi.

Pergeseran bahasa berarti suatu masyarakat atau komunitas tertentu meninggalkan suatu bahasa sepenuhnya untuk memakai bahasa lain (Sumarsono dan Partama, 2002:231). Bahasa nasional (Indonesia) seolah menjadi bahasa pengganti bahasa jawa krama, dimana masyarakat modern merasa sulit untuk mempelajari dan menggunakan bahas krama dalam kehidupan bermasyarakat, karena harus memperhatikan betul tingakatn-tingkatan bahasa yang akan digunakan ketika berbicara dengan orang lain. Tingkatan tersebut berkaitan dengan usia, jabatan, serta kehormatan individu yang sedang diajak berkomunikasi. Tidak hanya tingkatan, masing-masing bahasa krama juga memiliki tata bahasa yang berbeda-beda, sehingga mayoritas masyarakat jawa modern lebih suka menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi, karena dirasa lebih simpel dan mudah.

PENUTUP

Namun tidak sepenuhnya bahasa krama itu hilang, masih ada beberapa masyarakat yang menggunakan bahasa krama. Biasanya dari masyarakat yang keluarganya sangat menerapkan budaya jawa. Anak-anaknya akan diajarkan oleh orang tuanya berbahasa krama mulai dari usia dini dan akan dibiasakan menggunakan bahasa krama di setiap harinya dan kepada siapapun lawan bicaranya. Sehingga di usia remajanya mereka akan terbiasa menggunakan bahasa krama.

Akan tetapi,  kemampuan anak-anak zaman sekarang sudah mulai berkurang. Mereka hanya bisa berbahasa ngoko saja, sedangkan bahasa kramanya sangatlah kurang. Apalagi anak-anak yang dalam keluarganya sudah terbiasa dengan bahasa ngoko saja, sehingga kemampuan penggunaannya sangat terbatas pada tingkatan bahasa jawa yang paling dasar saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline