Lihat ke Halaman Asli

Ainun Nasihah

Undergraduate History Education Student in University of Jember

Tradisi Jum'at Wage Uye: Peringatan Kelahiran Sapi

Diperbarui: 18 April 2024   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Upacara Syukuran Memperingati Lahirnya Sapi

Tradisi upacara syukuran memperingati lahirnya sapi merupakan suatu tradisi yang sudah ada sejak jaman dulu dan masih ada sampai saat ini. Di kabupaten Trenggalek, kecamatan Bendungan, desa Dompyong, dusun Garon tradisi ini merupakan suatu ucapan terimakasih atau rasa syukur atas keberhakan dan rezeki yang diberikan Allah SWT yang maha kuasa atas rezeki dari lahirnya sapi tersebut.

Gambar 1. Sapi Baru lahir

Adapun bahan-bahan yang akan digunakan untuk acara syukuran memperingati lahirnya sapi yaitu :

  • Sekul Brok
  • Jenang Abang 4
  • Jenang Lemu1
  • Buceng Kuat
  • Gulo Gimbal
  • Rasulan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 2. Asahan Yang Digunakan Untuk Slametan

Di dusun Garon upacara syukuran lahirnya sapi biasa disebut brokohan. Brokohan tersebut dilakukan setiap lahirnya sapi dengan adat atau bahan-bahan seperti diatas. Dengan tujuan atau rasa syukur kepada Allah SWT dan untuk berbagi kepada warga sekitar agar ikut merasakan bahagia.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3. Syukuran/Slametan Lahirnya Sapi


Upacara Syukuran Memperingati Kelahiran Sapi/Weton sapi

Tradisi Uyen Sapi dilakukan pada hari Jumat Wage Wuku Wuye karena pada hari tersebut dianggap sebagai hari kelahiran sapi (Wawancara dengan Mbah Jadi 20 Mei 2023). Adapun tahap-tahap prosesnya sebagai berikut :

Kegiatan awal adalah persiapan bahan-bahan. Bahan-bahan tersebut berupa memasak makanan yang dikerjakan secara gotong royong terutama oleh kaum perempuan. Bahan-bahan untuk acara selamatan diantaranya sebagai berikut.

  • Sego Gurih dan Ingkung. Sego gurih adalah nasi yang dibumbui dengan santan dan garam atau lebih dikenal dengan nasi uduk. Sedangkan ingkung yaitu ayam kampung yang diberi bumbu-bumbu dan dikukus. Keduanya diletakkan dalam satu wadah dengan urutan sego gurih berada di bawah kemudian ingkung di atasnya.
  • Sego Golong. Sego golong adalah nasi putih yang dibentuk golong-golong (bulat-bulat), dibentuk dengan beberapa jumlah berdasarkan tujuannya. Golong 2 simbol siang dan malam, golong 5 simbol Pasaran Jawa, golong 7 simbol hari Jawa, golong 9 simbol wali songo.
  • Buceng Kuat. Buceng kuat adalah nasi putih yang dibentuk layaknya gunung (meruncing ke atas).
  • Jenang abang/sengkolo. Jenang abang/sengkolo adalah tepung beras dimasak dan diberi gula merah.
  • Brokohan. Brokohan adalah nasi putih dengan sayur dan lauk pauk di atasnya. Disebut brokohan agar mendapatkan berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
  • Sayur Kluwih. Sayur kluwih adalah sayuran kluwih atau cempedak yang diberi bumbu dan santan kelapa.
  • Dawet. Dawet adalah jenis minuman yang memiliki butiran-butiran di dalamnya, dengan bahan-bahan alami, rasanya manis dan menyegarkan.

Seluruh persiapan tersebut disiapkan oleh warga yang melakukan tradisi Uyen Sapi dengan dibantu oleh para tetangga, terutama kaum perempuan. Setelah Magrib diundang warga sekitar/tetangga Setelah tamu undangan berkumpul dan duduk lesehan di tikar agar lebih nyaman karena berbagai makanan yang bermacam-macam sehingga memakan banyak tempat. Selanjutnya dikeluarkan seluruh perangkat selamatan yang disebut dengan asahan yaitu seluruh makanan yang diperlukan dalam slametan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline