Lihat ke Halaman Asli

Ainun Mardiah Lubis

Mahasiswi Ekonomi Islam

Metamorposis Capung

Diperbarui: 11 Juli 2021   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber:www. materiipa.com

Khoirun Nisa Lubis_0306201097_PGMI 1_ UIN Sumatera Utara

Capung merupakan serangga yang masuk kedalam ordo Odonata yaitu suatu ordo pada serangga yang berbeda sejak awal dalam penentuannya dari ordo serangga lainnya. Ordonata di golongkan berdasarkan giginya termasuk capung. Ordo ini sudah ada sejak zaman purba dulu dan beberapa mengalami evolusi  yaitu, sejak sekitar 300 juta tahun lalu. Adapun ciri-ciri capung ialah memiliki dua mata majemuk sangat besar,  sayap yang panjang dan transparan,  tubuh yang panjang,  berwarna-warni.  Selain memiliki ciri-ciri yang unik capung juga memiliki fakta-fakta mengenai capung yang lebih unik yaitu:  hewan karnivora, kemampuan terbang yang luar biasa,  penglihatan yang tajam,  kebiasaan kawin yang unik dan menyukai air. Oleh karena itu, kita sering menjumpai capung di perairan yang bersih itu karena air merupakan tempat dimana mereka akan bertelur dan menghabiskan masa pradewasa anak-anaknya.

Pada umumnya capung dapat ditemukan di wilah tropis seperti jangkrik, capung mengalami metamorphosis tidak sempurna karena capung tidak melalui fase pupa an dalam hidup capung melalui tahap nimfa. Ini berbeda dengan metamorphosis pada kupu-kupu, katak dan kumbang, metamorphosis sempurna adalah telur-larva-pupa/kepompong,-imago(dewasa). Hal ini karena capung hanya mengalami perubahan semasa hidupnya. Siklus hidup capung terdiri dari telur, nimfa,kemudian capung dewasa yang akan kawin sehingga menghasilkan generasi dengan capung yang baru dengan siklus yang sama.

Tahapan metamorphosis capung.

1.  Tahapan Telur

Sumber: www.dosenpendidikan,co.id

Pada umumnya capung melakukan proses perkawinan di udara atau saat terbang . proses ini membutuhkan waktu yang bisa mencapai berjam jam. Setalah proses perkawinan capung betina akan bertelur. Dimana telur-telur tersebut akan ditempelkan pada tanaman dekat dengan air. Induk capung akan memastikan wilayah itu bebas dari polusi serta ada banyak mikroorganis air. Dengan adanya banyak mikroorganis air larva capung akan memiliki sumber makanan yang banyak. Satu induk capung biasanya dapat bertelur hingga 100 ribu butir telur tergantung jenis spesiesnya.secara fisik, capung diselimuti degan lender maka akan terasa licin jika di pegang. Telur capung akan menetas dalam waktu 2 hingga 7 hari tergantung iklim lingkungan dimana telur tersebut berada. Semakin dingin lingkungannya semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk telur menetas. Sedangkan jika cuacanya panas, maka telur capung akan menetas dalam waktu yang lebih cepat.

Setelah telur menetas akan berubah menjadi tempayak (larva) yang hidup di wilayah perairan. Larva menggunakan insang internal untuk dapat benafas, walaupun larva termasuk makhluk air. Larva capung dapat hidup di darat walau dipindahkan. Seperti larva binatang lainnya, larva capung akan mengalami pergantian kulit terus-menerus hingga akhirnya menjadi nimfa.

2. Nimfa

Sumber: www.kabarkan.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline