Lihat ke Halaman Asli

Faridilla Ainun

Ibu-ibu kerja

Green Festival 2019: Masih Menariknya Agrikultur Indonesia

Diperbarui: 2 Februari 2019   15:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi para millennials (dalam hal ini saya mengambil referensi orang yang lahir pada tahun 1980 -- 2000), pada saat sekolah dasar dulu bisa jadi masih 'dijejeli' dengan sebuah stigma positif, bahwa Indonesia adalah negara agraris yang kaya. Namun, dalam kurun beberapa tahun terakhir, acap kali kita mendengar berita tentang impor bahan pangan yang dilakukan oleh pemerintah. Bisa dibilang ini adalah hal yang bertolak belakang dengan apa yang tertanam di benak kita.

Loh,...katanya, Indonesia kaya, gemah ripah loh jinawi, kok impor? Apa kita ga kaya lagi? Atau ada sebuah masalah di bidang pertanian kita?

Asa bahwa industri pertanian kita masih menjanjikan dimunculkan melalui gelaran Spirit Of Millennials: Green Festival 2019. Acara yang diselenggarakan oleh Bank BRI dan Pupuk Indonesia Holding Company (yang keduanya berada di bawah naungan Kementerian BUMN) pada hari Kamis, 31 Januari 2019 di Jakarta Convention Center ini, menampilkan berbagai ide kreatif untuk bercocok tanam atau bertani dengan cara masa kini. Masih ada millenials Indonesia yang berani bergerak kembali menuju daerahnya, membangun daerah asalnya melalui pertanian.

Upaya untuk meningkatkan kepedulian dan minat generasi millennials terhadap gaya hidup yang ramah lingkungan, cocok tanam di era modern melalui urban farming, serta mendorong lahirnya ide dan inovasi baru di sector agrikultur, merupakan tujuan dari penyelenggaran acara Green Festival 2019 ini. 

Terdapat pameran tanaman sayuran hidroponik dan aquaponik dan contoh vertical garden, pameran aneka produk mitra binaan dari Bank BRI dan Pupuk Indonesia Holding Company khususnya yang berkutat di seputar agrikultur, Indonesia Berkebun, serta booth yang berisi start up Indonesia yang bergerak di seputar bidang pertanian, seperti SiKumis, SayurBox, TaniJoy, dan lain-lain.

Adanya aneka booth di area luar dari hall Cendrawasih tidak hanya menampilkan produk pangan yang sudah jadi. Ada juga booth yang berisi tanaman akuaponik dan hidroponik. Apa ya bedanya?

Akuaponik adalah suatu sistem perkebunan yang mengadopsi sistem alamiah pada lingkungan sekitar. Akuaponik hanya memanfaatkan limbah ikan yang semula tidak berguna dan beracun, menjadi nutrisi kompleks bagi pertumbuhan tanaman.

Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa media tanah dan menggunakan air. Hidroponik tidak memerlukan lahan yang luas dan cocok bagi yang ingin bercocok tanam dengan menghemat air. Kebun hidroponik pun tak terlalu sulit dibuat karena bisa dibuat dengan pralon dan gelas plastic saja.

Pada acara Green Festival 2019 juga diadakan workshop seperti Easy Gardening (teknik dasar menanam dan memelihara tanaman), Hidroponik, dan mendaur ulang limbah domestic menjadi hal yang berguna.

Menjelang pukul 10, rangkaian seminar yang menjadi bagian dari Green Festival 2019 di area Hall Cendrawasih dimulai. Bunga Harum Dani dan Hendry Setiawan menjadi MC pada acara tersebut. Lagu Indonesia Raya mengumandang dengan semangat dari para peserta. Acara pun resmi dibuka oleh Ibu Handayani, Direktur Konsumer Bank BRI. Ibu Handayani mengungkapkan bahwa acara Green Festival 2019 ini adalah awal gerakan millennial green movement untuk meningkatkan awareness dan level of excitement generasi millennial terhadap farming dan agriculture.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline