Lihat ke Halaman Asli

ainul wardah

Mahasiswa

Sasaran Dakwah, Mengembalikan Manusia kepada Islam

Diperbarui: 3 Juli 2024   06:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh : Syamsul Yakin (Dosen UIN Jakarta) & Ainul Wardah Al Afgani

Dakwah adalah proses mengajak manusia untuk beriman dan beribadah kepada Allah. Sasaran dakwah adalah umat manusia, yang pertama kali diwakili oleh Nabi Adam, seorang muslim pertama. Semua nabi memiliki syariat yang berbeda, namun agama mereka adalah satu, yakni Islam.

Syariat dan Agama

Syariat adalah aturan yang diberlakukan untuk nabi tertentu, yang mungkin berbeda dengan para nabi lain. Allah menjelaskan bahwa untuk tiap-tiap umat, Dia memberikan aturan dan jalan yang terang. Contoh, umat Nabi Isa awalnya adalah muslim dan mereka menegakkan agama Allah.

Menyerahkan Diri Kepada Allah

Orang-orang Islam atau muslim adalah mereka yang menyerahkan diri kepada Allah. Allah menjelaskan bahwa orang yang menyerahkan dirinya kepada-Nya dan berbuat kebaikan, maka dia telah berpegang pada tali yang kokoh, yakni Islam. Menyerahkan diri kepada Allah berarti menaati-Nya, dan berpegang pada tali yang kokoh berarti berpegang pada bagian yang paling kuat dari Islam.

Sasaran Dakwah

Sasaran dakwah tidak hanya terbatas pada orang-orang kafir, tetapi juga diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa. Dakwah adalah mengajak ke jalan Allah untuk beriman dan beribadah kepada-Nya, serta berakhlak mulia. Allah memberikan perintah untuk seru manusia kepada jalan Tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta bantah dengan cara yang baik.

Kesimpulan nya, Dakwah adalah proses mengajak manusia untuk beriman dan beribadah kepada Allah. Sasaran dakwah adalah umat manusia, dengan syariat dan agama yang berbeda-beda. Menyerahkan diri kepada Allah berarti menaati-Nya dan berpegang pada tali yang kokoh, yakni Islam. Untuk itu, empat sasaran dakwah harus diseru, yakni diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan bangsa, dengan cara yang hikmah dan pelajaran yang baik.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline