Lihat ke Halaman Asli

ainsya rakhmidianty

Pengagum malam

Puisi | Jangan Kau Puja Senja

Diperbarui: 5 September 2019   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Aku tak pernah berhenti mengaguminya. Bahkan aku selalu menunggunya, menunggu kala senja berganti. Aku tidak suka dengan senja yang selalu marah. Hingga timbul urat jingganya itu. Ia tidak sepenuhnya salah, tapi kau tahu? Senja adalah harapan semu. Ia tidak memberikanmu cahaya atau kegelapan yang pasti.

Aku tahu mungkin kau menertawakanku, namun begitulah aku melihatnya. Kau bilang kau menyukai senja, pada kenyataannya kau hanya dipermainkan. Seperti asa yang selalu kau kejar tanpa tahu kapan akan kau gapai. Seperti kaki yang terus berlari tanpa tahu sudah sejauh apa menempuh jarak.

Yaa.. itulah senja. Senja yang kau puja hanyalah harapan semu. Kau tidak akan bisa berharap pada senja. Ia hanya mempermainkanmu. Tapi tak apa, itu hidupmu. Aku sudah memperingati. Aku hanya berharap kau segera menggapai mimpimu yang selalu kau gantung bersama bintang di langit malam. Dan ketika pagi menyinari kau bergegas berlari kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline