Lihat ke Halaman Asli

Fenomena Artis Terjerat Narkoba, Apa Saja Faktornya?

Diperbarui: 20 Januari 2022   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Ainni Hikmatul Aliffah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang Semester 1

Lagi-lagi aktor sekaligus musisi tersangkut kasus dugaan penyalahgunaan narkoba. Kali ini inisial AP (Ardhito Pramono) ditangkap oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di kediamannya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada Selasa (11/1) pukul 02.00 WIB. Di temukannya barang bukti berupa ganja dan polisi menyita 2 paket klip berisi narkotika jenis ganja seberat total 4,80 gram, kertas papir, pil alpazolam dan handphone. Hingga kini pemain film layar lebar itu masih menjalani pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan hasil awal untuk tes urine yang dilakukan hasilnya positif. (KOMPASTV, 13/01/2022).

Menurut pendapat saya walaupun sudah banyak kalangan artis yang tertangkap dan dihukum pidana karena kasus narkoba tersebut tidak membuat beberapa kalangan artis menjauhi barang haram tersebut. Mengapa artis menggunakan narkoba?

Kemungkinan besar dengan adanya beberapa faktor yang menyebabkan artis mengkonsumsi narkoba. Gaya hidup yang mewah dan pergaulan bebas serta moral keimanan yang kurang kuat menjadi salah satu faktor penyebab artis terjerat kasus narkoba. Artis yang bekerja di dunia hiburan (entertainment) yang cukup dekat dengan dunia malam (clubbing). Sehingga para artis terjebak atau  ingin mencoba barang haram (narkoba) tersebut. Faktor lingkungan juga menjadi salah satu faktor seorang artis mengkonsumsi narkoba. Lingkungan selebritis yang sangat rawan dengan penggunaan narkoba. Alasan beberapa artis mengkonsumsi narkoba agar tubuhnya tidak mudah lelah dan dapat berakting secara maksimal.

Adapun anggapan kalau tidak memakai narkoba itu bukan artis terkenal namanya. Sehingga artis dan narkoba menjadi sebuah keniscayaan. Perilaku inilah yang kedepannya akan meruntuhkan generasi masa depan bangsa.

Tertangkapnya beberapa artis dalam kasus narkoba menunjukkan betapa kurangnya ancaman narkoba terhadap bangsa ini, penyebarannya pun kini sudah semakin meluas di berbagai profesi. Permasalah ini memperlihatkan keadaan yang cenderung gawat.

Dilihat dari kondisi saat ini dapat diyakini Indonesia mengalami kondisi darurat narkoba. Maka kondisi ini harus dijadikan sebagai pelajaran bahwa pekerjaan masyarakat Indonesia masih banyak  karena masih memikirkan cara memberantas narkoba. Untuk itu mengapa peredaran narkoba di Indonesia masih sangat tinggi?

Salah satunya karena lemahnya sistem penegakan hukum terhadap undang-undang, teknologi, sumber daya manusia, dan masyarakat sebagai sasaran penegakan hukum. Jika dianalisis secara lebih spesifik, yang paling berpengaruh terhadap bangkrutnya negeri ini adalah lemahnya proses penegakan hukum. Lemahnya proses penegakan hukum secara psikologis dapat memberi motivasi dan kesempatan bagi para produsen dan pengedar narkoba untuk membentuk pasar yang kekuasaannya jauh di atas pemerintah dan aparat negara. Dengan jaringan dan senjatanya, mereka dapat melumpuhkan pemerintah dan mempermainkan aparat.

Penegakan hukum atas kasus narkoba juga teramat lemah di Indonesia. Contohnya pada penelitian dari lembaga kajian Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) Anggara mengatakan penundaan eksekusi mati terhadap Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati atas kasus narkoba, menjadi bukti lemahnya hukum di Indonesia. Pemberian grasi dan pembebasan bersyarat terpidana narkoba merupakan kemunduran dalam penegakan hukum. Terhadap terpidana narkoba seharusnya diberikan hukuman berat. Sebab, berdasarkan Konvensi PBB tentang Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika (United Nation Convention Againt Illicit Traffic In Narcotic Drugs and Psiychotropic Substance) tahun 1988 yang ditandai dengan terbitnya UU Nomor 7 Tahun 1997 dan UU 35/2009 tentang Narkotika bahwa kejahatan narkoba harus dihukum berat.

Narkoba memang sangat berbahaya dan dapat menggangu masa depan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penegakan hukum harus lebih di tegakkan lagi. Politik hukum terhadap pemberantasan narkoba harus jelas, demi mengurangi sekecil mungkin bahaya narkoba.

Ada alasan seorang artis mengkonsumsi narkoba seperti Ardhito contohnya, ia menggunakan narkoba karena ingin tampil feel good dan better di mata fansnya. Dia juga mengungkapkan jika ia mengkonsumsi narkoba sebagai penenang dan fokus saat bekerja. Maka dari itu saya ingin bangsa Indonesia ini bebas dari jeratan narkoba. Akan  tetapi jangan sampai ada kebijakan dan produk hukum yang justru memberikan peluang untuk membesarnya jeratan tersebut. Sehingga dibutuhkan sinergitas BNN, polisi, jaksa, dan hakim dalam pemberantasan narkoba yang didukung peran pemerintah, masyarakat luas, LSM, pers, dan keluarga dalam menangkal bahaya narkoba. Jika hal ini dapat dilakukan, maka visi Indonesia bebas narkoba dapat terwujud.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline