Lihat ke Halaman Asli

Mengingat Harga Sesama Manusia—Ulasan Buku Teroris Visual oleh Aji Prasetyo

Diperbarui: 22 September 2015   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul: Teroris Visual oleh Aji Prasetyo

Cerita & Gambar: Aji Prasetyo

Editor: Ifan Adriansyah Ismail

Penerbit: Cendana Art Media

Cetakan Pertama, Mei 2015

Bagaimana memulainya, ya?

Sudah berapa lama saya tidak menulis? Membaca saja sepertinya sudah lama sekali tidak saya lakukan, apalagi menulis. Ah, semakin tua semakin berbeda prioritas utama kita.

Di antara banyak list currently reading saya di Goodreads, komik ini terselip. Saya dapat hasil pinjam teman kos dulu. Tadinya, saya dahulukan baca karena komik identik dengan hiburan dan bisa dibaca cepat.

Ternyata saya salah.

Ada 6 Bab di buku ini. Masing-masing menohok perasaan dan pemikiran.

Bab I, Merayakan Manusia, mengingatkan perubahan “harga” manusia di mata sesamanya. Contoh yang diberikan adalah zaman perang dan Ospek. Saya baru paham maksud Ospek yang tugasnya aneh-aneh itu justru setelah membaca komik ini. Bahwa tugas-tugas itu agar sebagai mahasiswa baru kita mau berkelana keliling kota tempat kita akan menuntut ilmu. Jadi bukan hanya berputar-putar di kampus saja, melainkan juga mengenal lingkungannya. Belajar bagaimana berinteraksi dengan masyarakat sesungguhnya. Sayangnya, pergeseran zaman membuat kita menjadi generasi instan, termasuk dalam Ospek.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline