Lihat ke Halaman Asli

nurul ainin nafiah

Aktivis Organisasi

Pemilwa Diajukan, KPUM Tak Siap?

Diperbarui: 17 Juli 2019   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kamis, 4 Juli 2019 merupakan pelaksanaan pesta demokrasi di dalam kampus Unisnu Jepara, dengan adanya PEMILWA (Pemilihan Mahasiswa). sesuai namanya kegiatan ini merupakan ajang tahunan yang selalu diadakan untuk memilih ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dari tingkat Universitas hingga tingkat fakultas, selain itu juga sebagai memilih anggota legislatif yakni DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) yang ikut mencalonkan diri lewat partai yang ada, untuk tahun ini masih seperti tahun-tahun sebelumnya yaitu 2 partai PPMU dan GEMALIKA.

Sesuai dengan bentuk nyata dalam PEMILU, maka dikampus juga memiliki panitia tersendiri untuk pelaksanaan kegiatan tersebut. Dengan sebutan KPUM (Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa) mereka bekerja bagaikan KPU nya kampus, mulai dari pelantikan, pembukaan pendaftaran bagi partai dan calon, sosialisasi pemilwa, menyiapkan masa kampanye hingga debat, proses pemilihan, rekap perolehan suara bahkan sampai penetapan. Hal ini sesuai dengan pengarahan serta bimbingan dari KPU Jepara.

Akan tetapi pada tahun ini ada yang berbeda, yaitu ada pada pelaksanaan kegiatan PEMILWA yang diajukan, dari biasanya sekitar bulan September hingga Oktober atau setelah masa jabatan yang sebelumnya habis, tapi untuk kali ini diajukan pada akhir masa jabatan. 

Hal ini memang menjadi gagasan bersama dari ketua BEM yang terpilih pada PEMILWA tahun kemarin yakni Ahmad Sahal Fikri bersama dengan ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Muhammad Ivan. "seharusnya kita mengadakan Pemilwa saat akhir masa jabatan, bukan saat usai jabatan itu. 

Karena kalau kita lihat, pelantikan kita dengan yang dibawah naungan kita (UKK/UKM dan HMP) mereka selalu kebingungan untuk pengajuan persetujuan, karena kita (eksekutif) masih kosong kekuasaan atau belum memiliki ketua yang baru." penjelasan dari ketua BEM (Ahmad Sahal Fikri).

Dari pelaksanaan PEMILWA yang ada, banyak yang berkomentar semua serba dadakan, mulai dari penjadwalan partai dan calon, masa kampanye yang singkat hingga pelaksanaan pemilihan yang masih minim pemilih bahkan sistematika pelaksanaan dari pra hingga pasca masih amburadul, bahkan dari panitia pelaksana atau KPUM sendiri ada beberapa anggota yang dirasa belum mengerti betul tentang tugas nya. 

Nanang Wakhidin yang merupakan ketua KPUM memberi penjelasan bahwa "kami mohon maaf dari pelaksanaan PEMILWA yang serba dadakan, karena dari kami pun ini merupakan baru pertama kali dan kami juga baru dilantik 3 bulan kemarin karena menunggu dari KPUM tahun kemarin. Intinya kami tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik."

Hal seperti ini memang sangat disayangkan, seharusnya pesta demokrasi bisa berjalan dengan meriah dengan banyak mahasiswa yang menyuarakan pilihannya, akan tetapi dengan terbatasnya waktu dan sosialisasi yang masih kurang membuat masa kampanye dan debat calon pemimpin eksekutif hanya berlalu bagai angin yang berhembus.

dokpri

Nanang juga menambahkan bahwa ini bisa dijadikan sebagai referensi untuk kegiatan PEMILWA tahun depan, tentunya dengan sekema yang lebih matang, terutama dalam hal memastikan jadwal tidak bertabrakan dengan pelaksanaan Ujian Akhir Semester.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline