Kegelisahan tiba-tiba datang , udara panas selalu membersamai, ramadhan kali merupakan ujian. Akibat pemanasan global kali ya.. Kipas angin dirumah tidak berhenti berputar. Kulihat di kalender pendidikan kali ini libur akhir puasa hanya sebentar .
Hari ini puasa sudah memasuki hari ke 27dalam arti lebaran kurang tiga hari lagi. Sampai saat ini belum ada aktivitas yang berarti. Lebaran tahun ini, saya tidak melakukan open house, karena H-2 kami sudah siap melakukan perjalanan untuk mudik. Maklum jarak tempuh yang jauh, harus menyeberangi lautan.
Walaupun demikian bersih-bersih dan merapikan rumah tetap suatu keharusan. Hal tersebut untuk mencegah agar lingkungan rumah tidak menjadi sarang binatang seperti ular, tikus dan sebagainya. Kemudian lingkungan rumah akan terlihat Asri. Dengan demikian tidak merusak pemandangan di saat lebaran tiba, karena terkesan rumah kosong.
Pohon-pohon dan bunga-bunga yang rimbun wajib dilakukan pemangkasan. Berdasarkan pengalaman ketika saya membiarkan bunga hingga menyentuh tanah ternyata digunakan sebagai sarang bertelurnya ular. Ular tersebut sebenarnya mencari mangsa tikus dan bukan termasuk ular yang membahayakan Namun demikian yang namanya ular melihatnya saja saya sudah merinding. Maklum Kalimantan masih banyak jenis hewan hutan termasuk jenis biawak dan musang. Dulu di belakang rumah tetangga tepatnya di kandang ayam terdapat ular piton sebesar paha anak-anak yang diserbu adalah hewan piaraan.
Pembersihan keseluruhan kami lakukan termasuk merapikan bunga-bunga yang ada di dalam pot. Pinggir kolam karena di samping rumah saya terdapat kolam model bioflok. Walaupun hanya dua buah sebagai bahan percobaan budidaya ikan.Karena akan saya tinggalkan untuk beberapa lama, maka mengangkat semua ikan-ikan dalam kolam akan lebih aman.
Untung pengecatan rumah sudah kami lakukan setahun yang lalu, Alhamdulilah sampai saat ini Kondisinya masih terawat rapi dan bersih. . Saat itu Kami serentak melakukan pengecatan rumah. Warna cat yang kami pilih adalah hijau muda. Warna merupakan hasil campuran warna hijau dan kuning yang dilakukan sendiri untuk menghasilkan warna sesuai selera. Walaupun rumah kami sederhana namun dengan aksesoris yang nyaman banyak tetangga yang tergiur dan mengikuti.
Selebihnya Saya mempersiapkan diri untuk melakukan mudik dan merayakan hari raya Idul Fitri nya di Pulau Jawa. Sudah barang tentu yang saya siapkan adalah membuat kue lebaran yang nantinya digunakan sebagai oleh-oleh di samping membawa makanan khas Sampit. Banyak makanan khas Sampit yang bisa dibawa, tinggal memlilih saja misalnya krupuk amplang, krupuk kalakai, rabuk patin kandas sarai . krupuk ikam tengiri dan sebagainya. Khusus krupuk ikan tengiri kebetulan tetangga saya yang produksi.
Mempersiapkan jiwa dan mental itulah yang utama. Lebaran dimanapun bukan menjadi penghalang untuk melakukan silaturahmi. Aplikasi wathsap menjembatani. Pastinya Rumah yang kita tinggalkan sudah bersih dan rapi, menambah pemandangan menjadi asri, membuat nyaman bagi yang melintasi. Selamat menjalankan ibadah puasa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H