BANDUNG – #GenerasiHijauPRO2BDG edisi 22 Oktober 2016. Enam hari menuju Art-Up Festival. Sebuah rangkaian acara ajang para seniman dan masyarakat berkumpul bersama untuk menciptakan suatu karya seni dari bahan waste material. Diprakarsai oleh Weenu, Wirausaha Sosial di Korea Selatan yang mempunyai misi untuk menyelesaikan masalah sosial melalui karya seni. Acara tahunan ini bermula sejak 2012 di Seoul dan pada 2015 Weenu berkolaborasi dengan Greeneration untuk diadakan di Indonesia.
Tahun ini, Art-Up Festival diselenggarakan atas kolaborasi Greeneration dengan LOOKATS Project dan Bandung CleanAction pada 28-30 Oktober 2016. Dimulai dengan diadakannya seminar tentang “Circular Economy” di Auditorium Balai Kota Bandung. Pembicara yang akan hadir ada dari pihak Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bapak Casper Klynge (Duta besar Denmark Indonesia), Bapak Hanne Johnsen (Danish Technical Waste Expert), Ibu Titie Sadarini (Chairwoman Coca-Cola Foundation Indonesia), Paul Connet (Penulis Buku The Zero Waste Solution), dan seniman senior Bapak Ali Robin. Seminar ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang waste management dan praktik circular economy dari segi pemerintah, swasta, dan seniman. Nah, Art-Up Festival ini lah menjadi satu contoh nyata sederhana dalam bagian circular economy tersebut.
Di lain tempat, tepatnya di Cikapundung Riverspot, akan diselenggarakan workshop khusus anak usia 8-10 tahun bersama Ibu Kardus. Dengan 75 ribu Rupiah, adik kecil kita bisa langsung bikin bareng karya little dino dari material kardus bekas. Masih di tempat yang sama, rangkaian acara lainnya pun berlangsung. Mulai dari talkshow edukasi, demo makanan sehat dan pembuatan ecobricks, demo pembuatan Biofuel dari minyak jelantah oleh komunitas Earth Hour Bandung, hingga pastinya live music performance. Beberapa seniman Bandung seperti Henryette Louise, Evan Driyananda dan Tisna Sanjaya juga turut unjuk gigi menampilkan karyanya.
Dengan judul “Sampah Bisa Jadi Karya”, kali ini Art-Up Festival menggandeng 4 tim seniman untuk bertanding membuat instalasi seni secara langsung di venue selama 30 jam. Masing-masing tim memakai bahan dasar material yang berbeda. Tim Unpar akan memakai bahan dari plastik dan campuran kaca; Tim ITB lebih dominan besi dan nilon; Tim Itenas akan menggabungkan antara kaca dan logam; sedangkan Tim Semi Palar akan mengeskplor dari material besi.
Keempat tim tersebut merupakan hasil audisi konsep karya yang telah dipilih oleh dewan juri. Adalah Ali Robbin dan Heru Hikayat selaku seniman senior lah yang berperan di dalamnya. Tak hanya kedua orang hebat tersebut, votting dari para pengunjung Art-Up Festival pun akan menjadi penentu pemenang Upcycling Competition ini. “Atas tawaran dari pihak Kedubes Denmark, karya pemenang akan ditampilkan pada Expo Marine Debris di Jakarta, November mendatang,” ungkap Via Oktaria selaku Project Manager Art-Up Festival 2016.
Siapa bilang peduli lingkungan itu mainstream? Kalau bisa dengan pdkt alias pendekatan yang dikemas dengan menarik dan menyenangkan, why not? “Pengennya acara kayak gini bisa jadi motor penggerak masyarakat buat kedepannya 'gak banyak berkontribusi dalam timbunan sampah,” ucap Kang Ali Robbin. Karya seni yang akan dipamerkan pun memiliki konsep public attractive. Jadi, diharapkan masyarakat dapat mendukung dan menghargai karya para seniman dengan datang ikut memeriahkan acara yang pertama kali diadakan di Bandung ini.
Omat! Ini acaranya #GoodFestival lho. Tambah keren kalau kamu bawa tumbler dan misting sendiri. Siapa tau dapet bonus dari para tenant kuliner di sepanjang Jalan Soekarno nanti. Siapin juga reusable bag kece-mu buat wadah belanja produk recycle kreatif. Makin komplit dan makin double kerennya kalau kamu datang naik kendaraan umum. Yuk, ikut jadi bagian solusi dari dampak sosial maupun lingkungan dari penyelenggaraan suatu acara.
So, 'gak perlu ragu lagi. Segera jadwalkan di agendamu. Seseruan bareng keluargamu, sahabatmu, pacarmu, gebetanmu, selingkuhanmu, atau mantanmu! Hihihi Happy Weekend!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H