Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Ajak Masyarakat Desa Sirangkang Mengolah Limbah Popok Sekali Pakai

Diperbarui: 16 Agustus 2023   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Pemalang (5/08/2023) -- Sampah menjadi salah satu permasalahan yang ada di Desa Sirangkang, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang. Gunungan sampah yang ada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga dan limbah popok sekali pakai menyumbang semakin menggunungnya sampah di TPS.

Popok bayi merupakan salah satu kebutuhan yang akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kelahiran. Peningkatan penggunaan popok yang kurang diimbangi dengan sistem pengolahan atau pemanfaatan limbah secara benar akan menjadi permasalahan terhadap lingkungan. Hal ini disebabkan oleh limbah popok membawa bakteri yang mengancam kesehatan serta popok memerlukan waktu sekitar 500-800 tahun untuk terurai di alam. Melihat warga Desa Sirangkang banyak yang berkebun, salah satu pemanfaatan yang dapat dilakukan yaitu pengolahan menjadi kompos.

Kandungan terbesar yang ada di popok adalah hidrogel yang digunakan untuk menampung urin. Hidrogel superabsorben yang ada di popok merupakan jenis hidrogel yang memiliki kapasitas menyerap mencapai 100-1000 kali dari bobot keringnya melalui ikatan hidrogen. Selain itu, adanya urin pada limbah popok memiliki nitrogen dan kalium yang tinggi, yaitu kandungan kalium 5 kali lebih banyak daripada dalam kotoran padat, dan kandungan nitrogen 2-3 kali lebih banyak.

Dokumentasi Pribadi

Demonstrasi pengolahan limbah popok menjadi kompos dilaksanakan dalam kegiatan "Sociopreneurship Pengolahan Sampah" yang dihadiri oleh warga RT 02, RT 04, dan Ibu PKK Desa Sirangkang. Kegiatan diisi dengan penyampaian sekilas materi mengenai kandungan popok dan dampak pembuangan popok terhadap kesehatan maupun lingkungan, pembagian poster pengolahan limbah popok, serta dilakukan demonstrasi pengolahan limbah popok menjadi kompos dan pengaplikasian kompos sebagai media tanam. 

Pengolahan limbah popok menggunakan bahan-bahan yang mudah dijumpai dan kurang dimanfaatkan dalam keseharian, seperti air cucian beras (air leri), air kelapa tua, dan yakult. Pengolahan sederhana dengan bahan yang mudah ditemui ini memiliki banyak kelebihan, seperti meningkatkan kelembaban media tanam atau tingkat airnya lebih tinggi dan mampu bertahan lama, sehingga mengurangi intensitas penyiraman dan dapat menghemat air saat musim kemarau. Selain itu, pada media tanam ini juga mengandung pupuk organik yang dapat menyuburkan tanaman dari sisa urin pada limbah popok bayi yang sudah diuraikan, sehingga dapat menghemat pemakaian pupuk.

Kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pengolahan limbah popok mendapatkan respon positif dari warga maupun Ibu PKK yang menghadiri kegiatan. Dengan adanya program ini, diharapkan dapat bermanfaat terhadap tanaman dan lingkungan, mengurangi pengeluaran untuk berkebun, dapat mengatasi masalah di musim kemarau serta menjadikan wilayah Desa Sirangkang semakin hijau dan indah dengan menurunnya intensitas sampah yang ada pada TPS Desa Sirangkang.

Penulis : Ainiatul Musaadah - Kimia
DPL : Fajrul Falah, S.Hum., M.Hum.
Lokasi : Desa Sirangkang, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline