Lihat ke Halaman Asli

AINI ALIFATIN

Dosen keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang aktif dalam publikasi tentang keperawatan anak, Pengkajian, Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

Empowerment Kader dan POKJA 4 dalam Menurunkan Kejadian Stunting Balita di Kelurahan Sisir Kota Batu

Diperbarui: 17 November 2022   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri kegiatan pelatihan

Faktor yang mencetuskan munculnya kasus Stunting di Kelurahan Sisir Kota Batu, diantaranya adalah jumlah asupan nutrisi yang kurang baik pada saat hamil hingga balita (1000 HPK). 

Kesiapan menjadi ibu, di mulai sejak usia remaja atau usia subur. ketika remaja tumbuh dengan status gizi yang kurang baik, maka akan menjadi ibu hamil yang tidak optimal membagi nutrisi dengan janin. dalam kondisi seperti ini, pernikahan dini pada remaja,  turut berkontribusi dalam mencetuskan terjadinya kasus Stunting. 

Ketidaksiapan fisik karena status gizi yang rendah serta kurangnya kesiapan mental karena rendahnya kematangan diri menjadi ibu, menjadi pemicu kurangnya perhatian dan ketidak mampuan membersamai pertumbuhan dan perkembangan anak. Apalagi jika didukung oleh status ekonomi yang tidak mendukung, maka semakin lengkaplah faktor pemicu terjadinya stunting. 

Jumlah Balita Stunting yang besar,  yang ditunjang oleh jumlah pasangan usia subur dan  Ibu hamil yang tinggi, serta angka kunjungan posyandu yang hanya mencapai 40%., menggerakkan POKJA 4 kelurahan Sisir untuk bekerja keras meningkatkan kapabilitas kader dalam mendampingi dan meningkatkan ketahanan ibu dengan anak stunting. 

Bersama Dosen Tim Pengabdian Universitas Muhammadiyah Malang, POKJA 4 kelurahan  Sisir, menetapkan perlunya pendampingan kader dalam mengedukasi keluarga stunting dengan modifikasi dan kreasi nutrisi Tinggi Kalori, Tinggi Protein dan Tinggi Lemak.

Kegiatan dilakukan dengan Pelatihan mengolah makanan sehari-hari menjadi sempol nasi, nasi gulung, sushi dan nasi gurita. semua bahan dipilih dari bahan yang mudah diperoleh di sekitar rumah warga, murah dan mudah. 

"Kegiatan seperti ini menjadi sangat penting bagi kader maupun ibu balita secara langsung. mereka jadi belajar kreatif dan mendapat informasi tentang kebutuhan Gizi Balita dan   bisa menjadi agenda rutin kader tiap bulan dalam menyiapkan menu bagi balita", ucap Rera Purmatasari selaku Ketua PKK kelurahan Sisir. Maria Hidayati selaku Ketua POKJA 4 juga berjanji akan terus bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam upaya menurunkan angka Stunting di kelurahan Sisir.

Selain pelatihan pengolahan makanan, kegiatan juga dilanjutkan dengan literasi atau peningkatan pemahaman masyarakat terutama ibu balita tentang bagaimana cara merawat dan menyediakan makanan bagi balita sejak pemberian MP-ASI sampai makanan keluarga.

Hasil pengabdian Tim dosen Universitas Muhammadiyah Malang ini, telah memberikan perubahan persepsi tentang bahan makanan serta pengolahan makanan yang tinggi kalori, tinggi protein serta tinggi lemak bagi balita.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline