MENGAPAMATA PELAJARAN MATEMATIKA MENJADI MOMOK YANG MENAKUTKAN BAGI PARA SISWA DANSISWI?
AiniRochmana
Tadris Matematika 5C
IAIN Tulungagung
Abstrak
Pelajaranmatematika sangat berkaitan erat dengan penalaran (berpikir logis). Matematikaadalah bahasa universal yang didalamnya terdapat persamaan-persamaan dansimbol-simbol matematika. Dalam belajar matematika saat ini, kita hanya fokusmengerjakan dua hal, yaitu " bagaimana menyelesaikan soal" dan "bagaimanamembuktikan kebenaran matematika". Di indonesia matematika merupakan suatupelajaran yang sangat utama mulai dari jenjang sekolah dasar sampai dengansekolah menegah keatas, hal ini dilakukan karena pada materi pembelajaranmatematika dibutuhkan pemikiran yang tinggi dan logis sehingga siswa maupun siswidapat berfikir secara tingkat tinggi dan logis, maka dari itu pemerintah selalumenjadikan mata pelajaran matematika menjadi salah satu mata pelajaran yangikut dalam ujian nasional (UN) sehingga tidak jarang siswa dan sisiwimenganggap bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang sangat manakutkanbagi mereka, dikarenakan nilai UN tergantung dari penyelesian soal matematikayang dikerjakan siswa tersebut, kemudian kebaanyakan dari mereka mempelajarimatematika dengan menghafal rumus tanpa tau konsepan itu seperti apa. Tulisanini bertujuan untuk membuat para pembaca terutama siswa dan siswi untukmengetahui pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari bukan menjadi matapelajarang yang harus ditakuti oleh siswa dan siswi di kelas.
Kata kunci:pemikiran tinggi; logis; menakutkan
PENDAHULUAN
Dalamwikipedia, kata "matematika" sendiri berasal dari bahasa yunani kuno (mathema),yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu yang ruang lingkupnya menyempit,dan arti teknisnya adalah "pengkajian matematika". Matematika adalah ilmu yangmempelajari tentang besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawanmerangkai dan menggunakan berbagai pola, dan menggunakanya untuk merumuskankonjektur baru, dan membangun kebenaran melalui metode deduksi (dari pola umumke khusus) yang ketat diturunkan dari aksioma-aksioama dan definisi-definisiyang bersesuaian.
Namunpada hakikatnya matematika merupakan ilmu yang sifatnya mengglobal. Yang eksistensinyadi dunia ini sangat diperlukan dan kehidupanya terus berkembang sejalan dengantuntutan kebutuhan umat manusia, karena tidak ada kegiatan/ tingkah lakumanusia yang terlepas dari matematika. Matematika telah menjadi jiwa sekaligusraga bagi ilmu yang lainya.
Akantetapi kenapa ilmu matematika di dunia pendidikan terutama di indonesia masihmerupakan momok yang menkutkan bagi para siswa yang mempelajarinya. Padahal iahadir buka untuk menjadi hantu yang menakut-nakuti siswa matematika hadir untukmenata nalar siswa dan bisa berfikir secara logis.
PELAJARANMATEMATIKA MENJADI MOMOK MENAKUTKAN SISWA
Setiapsiswa ataupun siswi, terutama dari jenjang SMP (siswa menegah pertama) sampaidengan SMA (siswa menengah atas) memiki respon yang berbeda- beda terhadap matapelajaran yang disuguhkan pada pembelajaran di kelas. Namun, kebanyakan siswadan siswi lebih merasa jenuh ataupun menjadi beban jika mereka akan disuguhkandengan mata pelajaran Matematika. Bahkan mata pelajaran tersebut sudah menjadimomok yang menakutkan bagi meraka, penyebabnya mungkin adanya pengertian salahyang dipahami oleh siwa sisiwi, atau guru Matematika yang salah melakukan pengajaran di setiap kelas?? Ataubisa jadi mata pelajaran itu sendiri yang mejadikan dirinya momok menakutkandikarenakan pada kebanyakan isi materi hanya berkaitan dengan rumus-rumus yangdituntut harus selalu untuk dihafalkan, jika kita lihat kebanyakan padasekolah-sekolah SMP maupun SMA.
banyaksiswa yang mengutarakan jika pelajaran matematika merupakan pelajaran yangmenakutkan, guru matematika merupakan guru yang killer. Siswa malas untuk masukkelas, itu sudah sering kita jumpai dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Walimurid juga banyak menuntut anak-anaknya untuk bisa mengerjakan soal matematikadibanding dengan mengerjakan mata pelajaran yang lain, sehingga munculpertanyaan wali murid bagaimana cara agar anak mereka menyayangi dan pintarmatematika, merupakan pertanyaan sederhana yang sering kita jumpai. Namunjawaban yang kita berikan kadang tidak memuaskan mereka.
Gambaransingkat di atas, menggambarkan presepsi masyarakat tentang matematika merupakanpelajaran yang sulit. Presepsi negatif itu ikut dibentuk oleh anggapanmatematika sebagai ilmu yang kering, abstrak, teoritis, penuh denganlambang-lambang dan rumus-rumus yang sulit dan membingungkan, yang muncul ataupengalaman kurang menyenangkan ketika belajar matematika di sekolah. Akibatnyamatematika tidak dipandang objektif lagi.
alasan pelajaran Matematika menjadimata pelajaran yang sangat ditakuti oleh siswa dan siswi?
Menurutbright maths, salah satu alasan matematika paling ditakuti atau dihindari olehpara siswa dan siswi adalah karena stigma buruk yang sudah melekat padapelajaran ini. Padahal jika kita memahami konsep yang ada pada matematika,pelajaran ini dapat dipahami oleh setiap siswa.
Selainitu kurangnya stimulasi dan dorongan dari guru sendiri untuk memotivasi siswamenjadi salah satu alasan mengapa mereka sangat kurang menyenangi pelajaranini. Ditambah dengan intruksi dan imbauan yang kurang diberikan saatmenyelesaikan soal.
Ketakutanterhadap matematika sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kurikulum yang berlakudi lembaga pendidikan kita. Baik itu isinya yang konon lebih dalam/tinggi darikurikulum yang berlaku di jenjang sekolah yang sama di eropa, maupun urutanmateri yang tumpang tindih/ tidak sistematis baik sesama materi dalammatematika, maupun materi dalam ilmu yang lain. Sebagai contoh konsep turunanmaupun integral, terlebih dahulu didapati siswa dalam fisika daripada siswamatematika, hal ini tentunya sangat menyulitkan siswa maupun guru fisika. Selanjutnya permaslahan lainya yaituketerbatasan dalam referensi atau sumber belajar matematika yang jauh dari katamemadai banyak guru yang merasa sulit untuk mencari literatur matematika yangbaik sebagai sumber pembelajaran. Hal ini juga disebabkan karena kurangnyakemampuan guru dalam memahami buku teks berbahasa inggris. Sedangkan buku terjemahanyang ada hanya satu dua , harganya tudak terjangkau oleh vuru maupun siswa.Kebanyakan buku yang tersediaa adalah buku paket itupun sebagaian besar disusunsecara serampangan dan tidak jarang salah konsep.
Untukmencapai tujuan pendidikan maka prosses pembelajaran matematika yang diharapkandalam praktekk pembelajaran di kelas adalah 1) pembelajaran berpusat apadaaktivitas siswa (2) guru melatih daan membimbing siswa berfikir kritis dankreatif dalam menyelesaikan masalah, (3) upaya guru mengorganisasikanbekerjasama dalam kelompok belajar, melatih siswa berkomunikasi menggunakangrafik, diagram, skema dan variabel, (4) seluruh haisl kerja dipresentasikan didepan kelas untuk menemukan berbagai konsep, hasil penyelesaian maslah, aturanmatematika yang ditemukan melalui proes pembelajaran
Berdasarkanuraian diatas pembelajaran matematika harus memberikan potensii kepada siswauntuk digunakan dalam kehidupanya, pada akhirnya guru memberikan penilaiantidak dengan melihat hasil belajar siswa, namun dengan proses yang sudahdilakukan oleh siswa di dalam kelas maupun di luar kelas.
Penilaianharus mampu mengukur indikator yang harus dicpai dalam mempelajari matematika.Hasil penilaian tidak hanya berpacu pada siswa yang sudah melakukan ketuntasandalam penilaian yang diberikan guru tapi lebih menekankan kepada pemahaman yangdimilikinya, juga penerapan dalam materi yang disampaikan oleh guru sehinggapelajaran matemtika tidak lagi dianggap sebagai mata pelajaran yang membuatsiswa mapun siswi tertekan ataupun menjadi hantu bagi kehidupanya.
KESIMPULAN
Matematikamerupakan mata pelajaran yang tidak bisa dipungkiri bahwasanya kitamemerlukanya untuk kehidupan sehari-hari, namun pada kenyataanya terutama diIndonesia, mata pelajaran matematika menjadi sangat menakutan atau meberatkanpada siswa maupunn siswi di tingkatan sekolah dasar sampai menengah atas.
Faktoryang memciu anatara lain disebabkan karena kurang pemahamman yang disampaikanoleh guru kepada siswanya tentang pentingnya mata pelajaran matematiikatersebut, memahami konsep-konsep matematika juga sangat penting dan yang paling penting seorang guruharus memberikan potensi kepada siswa untuk digunakan dalam kehidupanya,
Sehinggaguru memberikan penilaian tidak dengan melihat hasil belajar siswa, namundengan proses yang sudah dilakukan oleh siswa di dalam kelas maupun di luarkelas.
DAFTARPUSTAKA
Ibnubatauga, 2019. Belajar Matematika DariDasar, konawe : matematika ku bisa
Kamarullah,2017. Pendidikan Matematika di SekolahKita : jurnal pendidikan dan pembelaajaran matematika. Aceh : Balai DiklatKeagamaan Aceh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H