Lihat ke Halaman Asli

Ain az zihra

Mahasiswa

Pengaruh Kenaikan BBM terhadap Keuntungan Pedagang Sembako di Pasaran

Diperbarui: 11 September 2022   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Presiden Republik Indonesia Jokowi resmi menaikan harga BBM bersubsidi di Seluruh Indonesia pada sabtu /4/9/2022. Regulasi ini dikeluarkan sebagai respon atas naiknya harga minyak mentah dunia. 

Kebijakan penaikan harga BBM bersubsidi dinilai sangat merugikan sehingga banyak mengundang protes dan penolakan dari berbagai pihak tak terkecuali para pedagang sembako. Naiknya BBM bersubsidi mengakibatkan harga pasokan bahan sembako seperti telur, beras, minyak goreng dan beberapa lainnya ikut mengalami kenaikan.

 Pada awal bulan Agustus harga telur berada pada kisaran RP. 40.000/rak, dengan harga jual RP. 2.000/butir, sehingga kisaran untung yang bisa didapatkan pedagang sebesar Rp. 20.000 setelah harga BBM bersubsidi naik telur yang awalnya Rp. 40.000/rak, kini berubah menjadi Rp. 55.000/rak.

Dengan harga jual perbutirnya tetap Rp. 2.000/butir, sehingga kisaran untung  yang di dapatkan masyarakat hanya sebesar Rp. 5.000. saja tentu sangat jauh jika dibandingkan dengan keuntungan sebelum dinaikkan harga BBM bersubsudi. 

Para pedagang memilih untuk tidak menaikan harga jual perbutirnya dikarenakan khawatir pembeli akan mengalami penurunan. Dengan kata lain hal ini dilakukan guna memperkecil potensi kerugian yang berlebihan. Hal ini pula terjadi pada bahan-bahan sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir dan beberapa  lainnya. 

Belum ada kepastian resmi kapan harga BBM bersubsidi kembali stabil, semuanya tergantung pada kestabilan harga minyak mentah dunia. Meskipun demikian banyak yang memprediksi  termasuk manteri perdagangan bahwasannya kondisi ini akan berlangsung sampai beberapa bulan kedepannya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline