Kemajuan suatu bangsa dapat ditentukan oleh para generasi-generasi selanjutnya yang memang akan terus terjadi secara turun-temurun. Sebagai generasi milenial, kita harus senantiasa melakukan hal-hal yang positif. Berawal untuk diri kita sendiri, orang lain bahkan untuk kepentingan bangsa. Sebagai generasi bangsa harus mampu membawa Indonesia menuju lebih baik, karena generasi bangsa ini merupakan tonggak kemajuan bangsa itu sendiri. Mereka sangat berperan aktif dalam hal ini, mereka yang berstatus pelajar, mahasiswa, ataupun profesi-proesi lainnya. Tidak bisa saling mengandalkan satu sama lain, mereka harus saling bahu-membahu untuk membenahi negeri ini.
Untuk para pemuda khususnya, sudahkah meluangkan waktunya untuk bangsa ini? Apakah yang kita lakukan selama ini bermanfaat bagi bangsa? Atau malah merugikan bangsa ini? Mari kita lihat kondisi bangsa Indonesia sekarang. Kini Indonesia kian diserang oleh negara lain. Seperti contoh pada sektor ekonomi, para warga asing sudah tidak segan untuk menguasai perekonomian bangsa Indonesia bahkan warga Indonesia sendiri banyak yang diberhentikan (pecat). Sungguh miris bukan? Semua ada ditangan kita, khususnya para pemuda yang menjadi generasi bangsa. Apakah kita ingin menjadi pemilik atau penguasa di negara sendiri? Atau malah menjadi tamu dan penonton di negara sendiri?
Sudah pantaskah diri kita bersaing dengan perkembangan zaman yang telah melindas keadaan yang ada? Benahi diri kita masing-masing terlebih dahulu. Biasakan diri untuk melakukan hal-hal positif yang berawal hari hal-hal kecil. Khususnya bagi para pemuda yang masih berstatus pelajar. Ada beberapa tips atau kebiasaan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang di sekitar seperti :
1. Belajar dengan sungguh-sungguh
Seperti apa belajar dengan sungguh-sungguh itu? Banyak sekali penerapannya. Dimulai dari mengerjakan tugas dengan baik, jujur pada saat ulangan, bekerja sama dengan teman ketika kesulitan dalam mempelajari materi yang dianggap sulit atau mengikuti proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan baik. Enteng memang, tapi mungkin bagi sebagian orang sulit untuk diterapkan.
2. Tidak menghabis-habiskan waktu dengan percuma
Kebanyakan, para pelajar sekarang lebih asik dengan dunia luar jika dibandingkan dengan dunia pendidikan. Mereka merasa nyaman dengan kegiatan-kegiatannya sendiri, sehingga merasa bahwa seolah-olah sekolah itu dipandang sebelah mata. Ketika pada waktu jam kosong misalnya, sebaiknya digunakan dengan hal-hal positif seperti berdiskusi materi yang akan dipelajari selanjutnya atau mengulang materi yang dianggap kurang dikuasai. Bukan malah melakukan kegiatan yang menyita waktu dengan sia-sia.
3. Tidak menunda-nunda pekerjaan rumah (PR)
Akhir-akhir ini, mungkin para siswa-siswi SMA sedang dibebankan oleh adanya penugasan dan portofolio. Hampir semua mata pelajaran menuntut kedua tugas tersebut untuk segera di selesaikan. Banyak yang mengeluhkan, mereka merasa lelah dengan ujian-ujian yang menanti di depan mata. Ditambah lagi dengan tuntutan penugasan dan portofolio yang menjadi salah satu syarat dari kelulusan. Jangan khawatir, semua akan terasa nyaman jika kita asik dengan menjalaninya. Jangan dianggap beban, yakinlah bahwa kita mampu dalam mengerjakannya. Segera selesaikan kedua tugas tersebut secepatnya. Jangan pernah menanti-menanti dan mengerjakan H-1 deadline pengumpulan, itu akan membuat kita stres dan membuat mood menjadi rusak.
4. Tidak melanggar aturan sekolah
Sering kali para guru menghimbau kepada muridnya untuk selalu tepat waktu pada saat masuk jam pelajaran. Terutama pada hari senin, terkadang masih ada saja yang telat mengikuti upacara. Diberi sanksi berkali-kali pun mereka tetap saja melanggar. Jika kita membiasakan diri untuk telat dalam segala hal, maka selama hidup kita tidak akan disiplin dan hidup terasa bebas tak beraturan.