Siapa sih yang tidak mengenal KH. Salahuddin Wahid yang akrab di panggil Gus Sholah. Beberapa hari yang lalu beliau telah mendahului kita semua yang meninggal pada hari Minggu, 2 Februari 2020.
Banyak sekali tokoh-tokoh penting kenegarawan yang berdatangan hanya karena ingin memberi ucapan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya, seperti Anies Baswedan, Jusuf Kalla, Jokowi Dodo yang merupakan presiden Ri periode 2019 - 2024. Gus sholah merupakan adik dari presiden RI ke-4 yaitu Dr. K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur.
Semasa hidupnya, beliau tidak pernah lepas dari naungan keagamisan. Beliau banyak memberikan keteladan bagi masyarakat luas. Sejak masih muda beliau memang pandai menulis yang hingga kini tulisannya masih digemari banyak orang.
Seperti buku yang berjudul Negeri di balik kabut sejarah, Mendengar suara rakyat, Basmi korupsi, dll. Begitu pedulinya beliau terhadap keadaan bangsa ini. Sampai detik akhir hayatnya, beliau mengabdi di pesantren miliknya, Pesantren Tebuireng.
Gus sholah memberikan banyak pelajaran dalam hidup. Bahwasannya hidup itu jangan terlalu mementingkan hal-hal yang bersifat keduniawian saja, namun harus juga mementingkan urusan akhirat. Seperti pepatah mengatakan ''Kejar akhiratmu, maka dunia akan mengikutimu''.
Beliau tidak kalah aktif dalam bidang Akademik. Ketika beliau melakukan berbagai revitalisasi, pada tahun 2011 dianugerahi gelar Doktor Kehormatan di bidang Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahin Malang.
Banyak santri didikan beliau yang merasa kehilangan. Karena sosok dirinya yang selalu mewarnai hidup para santrinya. Beliau telah banyak memberi suri tauladan bagi banyak orang. Sosok yang baik hati, peduli terhadap keadaan sekitar, selalu mengajak kedalam hal kebaikan dan bahkan menjadi motivator bagi para santrinya.
Semoga, setelah kepergian Gus Sholah, banyak yang menjadi penerus seperti beliau. Semoga yang menjadi penerus itu bisa menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua orang.
Tidak hanya bermanfaat dalam urusan duniawi saja, namun bermanfaat dalam urusan akhirat. Karena kehidupan yang kekal itu bukan di dunia, tapi di akhirat kelak.
Semoga setelah kita membaca, hati kita menjadi terketuk dan terinspirasi akan jejak Gus Sholah ini. Tidak ada salahnya menjadikan diri kita menuju yang lebih baik. Jadilah orang yang bermanfaat bagi siapapun!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H