Lihat ke Halaman Asli

Menerima Masa Lalu ...

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Aku tertunduk lemas. Emosi saat ini menguasai jiwaku. Bisa kurasakan aliran darahku mengalir lebih cepat. Jantungku berdetak mencengkeram hatiku dan membuat tubuhku gemetar.

Kuputar kembali rekaman otakku. Gambar-gambar, kata-kata yang membuat diriku ingin menjerit dan lari dari kenyataan.

Dulu sampai kini, kujaga diriku erat. Seerat tali besi yang mengikat jiwa dan tubuhku yang ingin bebas merasakan setiap belaian lembut dan membakar. Tak kubiarkan seorangpun untuk menyentuh dan menjamahku.

Tapi apa yang kudapat ? Apa ?

Masa lalumu yang bukan harapanku

Masa Lalumu yang kelam buatku tapi indah bagimu.

Lagi..air mataku menetes. Tak sanggup kuterima kenyataan masa lalumu. Tak sanggung kuterima kesalahanku menilaimu. Kini ditanganku foto foto ini bicara siapa dirimu. Wanita -wanita itu tertawa mesra dalam pelukanmu. Wanita-wanita itu tersenyum saat kau jamah kulit mulus mereka. Foto itu berbicara banyak tentang apa yang kau lakukan dengan mereka. Aku menutup wajahku, dan gambaran demi gambaran melintas. Tangan lembutmu dulu pernah menikmati tubuh-tubuh wanita itu. Bibir manismu pernah menciumi bibir mungkin juga setiap jengkal kulit mulus mereka.

Tidak!!!itu bukan gambaran. Tapi pengakuanmu!!!!!

Ya Tuhan..kini masih sanggupkah aku menerima masa lalumu.

Sungguh, aku ingin bisa. Tapi mengapa terlalu sakit untukku.

Seandainya saja aku tak pernah tahu masa lalumu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline