Lihat ke Halaman Asli

Fiksi Ini Boleh Nggak? Si Abal dan si Apan Memenjarakan Wartawan

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Si Apan kini udah jadi pejabat. Ia jadi pejabat karena jasa si Abal yang mampu menarik massa untuk memilih si APan jadi Menteri Muda Urusan Orang Lain di negeri Abra (Antah Brantah).

Negeri Abra terkenal korupsinya sangat tinggi. Nomor wahid di dunia!

Suatu hari media massa ramai memberitakan si Apan korupsi sebesar 2 Milyar Perak.

Hari itu kantor kementerian-nya penuh sesak wartawan yang meminta konfirmasi tentang korupsinya si Apan.

Wartawan bertanya “Apakah benar Bapak korupsi 3 Milyar Perak”

“Tidak benar itu… itu Fitnah” Jawab di Abal sambil ngeloyor dan diikuti si Abal, ajudannya setengah berlari ngejar si Apan.

Wartawan pun dengan semangat tempur tinggi mengejar si Apan.

“Jadi tidak benar?” tanya wartawan lainnya

“Tidak benar! Semuanya Fitnah” jawab si Apan dengan nada tinggi, “Jika kalian bersikukuh, saya tuntut kalian dimuka pengadilan!” bentak si Apan pada wartawan”

“Jadi Bapak menyangkal pak?” Wartawan keukeuh

“Eeeeh… kalian ini. Semuanya itu tidak Benar! Saya tidak korupsi 3 Milyar!” Teriak si Apan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline