Mass Rapid Transit (MRT) & Light Rail Transit (LRT) akan segera beroperasi tahun depan. Bus Transkajarta juga semakin nyaman, meski perlahan. Ok-Otrip alias satu tarif untuk berbagai angkutan mulai di jalankan. Tapi ada satu kabar yang mengejutkan, becak akan kembali dihidupkan. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Banyak yang Tak Tahu di Jakarta Ada Kampung Becak
Berbekal pertanyaan ini, saya hendak mengetahui, apa yang berada di balik semua ini. Saya memang terkejut saat, saya menemukan kampung becak di sejumlah tempat di Jakarta. Setidaknya ada sejumlah titik yang menjadi tempat kampung becak di Jakarta.
Saya berkeliling Jakarta. Ada di Jakarta Utara, Semper, Cilincing, dan Pademangan. Di Jakarta Pusat, Kemayoran. Kemudian terakhir di Jakarta Selatan, di Pondok Labu, dekat kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran. Inilah tempat -- tempat yang saat ini masih ada becak, dan semuanya di Ibu Kota. Ya, di Ibu Kota!
Modal Nekat!
Pertanyaannya telah berapa lama mereka berada di sana? Tak banyak, bahkan warga asli dan yang telah lama tinggal di Jakarta, bisa menjawab ini. Jawabannya adalah puluhan tahun, bahkan sebagiannya turun-temurun! Padahal sejak Gubernur Soeprapto, persis di tahun 1985, becak resmi dilarang. Tigapuluhtiga tahun sudah. Lalu pertanyaannya, kenapa mereka bisa beroperasi selama ini? Saya mendapatkan jawabannya. Nekat!
Salah satu penarik becak yang saya wawancara dalam program Aiman, yang tayang pada Senin (22/1) malam ini mengaku, telah 15 kali terjaring razia Satpol PP.
Lalu pertanyaan saya, apakah becaknya dikembalikan setelah terjaring razia dan disita? Tidak! Artinya 15 kali itu pula, ia harus membeli becak, yang sebagian besar berasal dari Bekasi dan Karawang, Jawa Barat. Harganya? Satu juta rupiah untuk satu becak. Wow, bukan harga yang murah untuk membeli belasan kali. Tetapi kenapa mereka mampu, lagi-lagi jawabannya nekat!
Berapa Pendapatan Penarik Becak, sih?
Sudah nyaman bekerja menjadi penarik becak, meski resiko belasan kali terjaring razia. Jangan-jangan memang pendapatannya yang lumayan? Di tempat yang berlainan jawabannya nyaris sama, 50 hingga 60 ribu rupiah perhari. Sebenarnya jumlah yang sangat minim kalau tidak mau dikatakan kurang, untuk ukuran hidup di Jakarta, dengan istri dan dua anak misalnya.
Ssstt.. bahkan si bapak penarik becak yang sudah 15 kena razia ini, memiliki anak 5, yang paling kecil masih bayi. Padahal usianya sudah 55 tahun. Ternyata, ia menikah ketiga kali, setelah istri pertama meninggal, menikah lagi, dan kemudian istri kedua, juga wafat.