Lihat ke Halaman Asli

Jajanan Menunjukkan Kualitas Anak Bangsa

Diperbarui: 24 Juni 2015   16:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1364223071905377078

[caption id="attachment_251246" align="aligncenter" width="600" caption="Ilustrasi/Admin (kompas.com)"][/caption] Gerakan pencanangan Jajajan sehat untuk anak yang dikampanyekan oleh Wakil Presiden Boediono merupakan salah bentuk keprihatinan negara terhadap kualitas jajanan anak-anak saat ini. Wapres menyatakan bahwa Masalah jajanan anak sekolah tampaknya hanya masalah kecil, namun dampaknya besar terhadap kelangsungan bangsa yang lebih baik di masa depan. Data yang ada menyatakan 40 hingga 44 persen jajanan anak sekolah yang tidak memenuhi standar kesehatan. Standar kesehatan yang ditinjau dari penyaji, cara penyajian dan hal-hal jahat yang sengaja dilakukan terhadap jajanan anak-anak. Mulai dari para penjaja makanan yang tidak menjaga kesehatan tangannya dalam membuat makanan anak-anak, kemasan plastik atau pembungkus yang mengandung zat-zat beracun sampai tersusupinya obat-obatan (narkoba atau candu) pada jajanan anak. Kepedulian dari seluruh pihak memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin keberlangsungan kesehatan anak-anak kita kedepannya dalam mengemban estafet bangsa ini. Seperti anak saya yang membeli sebuah produk jajanan dengan harga Rp500. perbungkus. Saya tidak dapat membayangkan berapa ongkos produksi makanan tersebut serta kualitas jajanan itu untuk menghasilkan keuntungan bagi produsen, melihat kemasannya yang menarik dengan label yang mencantumkan kandungan karbohidrat, protein, dan vitamin serta zat pelengkap lainnya. Belum lagi sampah yang dihasilkan dari setiap bungkusnya, mengingat belum terdidiknya anak-anak kita untuk membuang sampah pada tempatnya. Jadilah sampah-sampah tersebut menjadi "pupuk yang mematikan" bagi tanah dilingkungannya. Perlu ada upaya untuk menggalakkan kembali jajanan yang berkualitas sebagai kebangkitan budaya dan perbaikan kualitas anak-anak sebagai masa depan bangsa ini. Beberapa upaya yang dapat dilakukan : 1. Pendidikan sejak dini dari titik awal anak-anak yaitu rumah. Orang tua perlu memberikan pengertian kepada anak-anak perlunya memperhatikan setiap rupiah yang mereka jajankan harus sepadan dengan manfaat bagi tubuhnya, baik fisik maupun otaknya. Biasakan anak-anak menyantap jajanan yang dihidangkan atau dibuat oleh ibu di rumah dalam suasana kebersamaan. Jajanan asli Indonesia yang bergizi dan alami, walaupun mungkin repot membuatnya, perlu selalu dikenalkan kepada anak-anak kita agar ada kebanggaan dengan budaya bangsanya. Ketika kebanggaan ini terpelihara sampai dewasa, diharapkan kreatifitas mereka dapat menjadikan jajanan asli Indonesia tidak tergerus oleh jajanan impor yang instan. Kreatifitas itu dapat berupa kemasan yang unik serta penyempurnaan kandungan gizi yang ada dalam jajanan tersebut. 2.Titik tolak anak-anak yang berikutnya adalah sekolah. Pihak sekolah sebagai tempat mengedukasi anak-anak juga berperan besar dalam memberikan kesadaran jajanan sehat kepada anak-anak dan juga kepada orang tua murid. Sekolah diharapkan mampu menyediakan kantin untuk menyediakan jajanan asli Indonesia atau jajanan lainnya yang berkualitas. 3. Pengawasan dan penindakan yang tegas dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Kita perlu memberikan apresiasi kepada kinerja lembaga ini yang bertugas mengawal setiap produk dan pemasaran pangan yang ada di negri ini....... Walaupun kita sadar keterbatasan petugas dan peralatan lembaga ini sehingga belum mampu secara penuh mengawasi seluruh produk yang ada di masyarakat. Seringkali memang yang menjadi sample penelitian masih berupa jajanan yang diperdagangkan oleh pedagang2 kecil. Karena memang jumlah mereka yang banyak , tingkat kesadaran pedagang yang masih rendah (diburu keuntungan yang banyak) dan daya jangkaunya yang langsung dapat berinteraksi dengan pembeli (terutama anak-anak). Lembaga ini hanya dapat menyampaikan hasil penelitiannya, bahwa makanan dan minuman tertentu mengandung zat berbahaya dan tidak dapat melarang pedagang-pedagang kecil itu untuk tidak berjualan. Karena ketika dilarang, dia akan berubah besoknya atau mencari tempat baru untuk berjualan.  Jadi kembali kepada kita sebagai orang tua dan masyarakat sejauh mana memanfaatkan hasil penelitan BPOM itu menjaga kesehatan anak-anak kita. 4. Pemerintah secara umum perlu mengatur secara ketat produk-produk makanan dan minuman yang berbahaya. Negara memiliki kepedulian yang tinggi untuk menyatakan pelarangan dan penghimbauan terhadap sebuah produk pangan yang dipasarkan di wilayahnya. Ingat kita ini negara dengan pangsa pasar yang sangat menjanjikan. Jika perlu, setiap pabrik yang memproduksi jajanan masyarakat diwaspadai jangan sampai mencemarkan kesehatan lingkungan terlebih lagi kesehatan masyarakat dan kesehatan industri. Akhirnya kembali bahwa peningkatan penyadaran melalui peningkatan pendidikan menjadi kunci yang sangat penting untuk menggalakkan kembali jajanan asli indonesia yang berkualitas untuk menjadikan generasi bangsa yang berkualita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline