Wahai Mangata,
Andai kau dapat membawaku bertemu dengannya
Tapi kutahu kau fatamorgana
Seperti renjana yang telah sirna
Anganku lenyap,
Berkumpul di bumantara laksana domba gelap
Bila masa telah tiba,
Kuizinkan hujan menghapus segalanya
Wahai Mangata,
Andai kau dapat sampaikan pesan kepadanya
Tapi wujudmu saja fana
Seperti air yang menguap ke udara
Rasa ini tak berbekas rupanya
Maka biar waktu yang menjadi tanda
Di antara perbatasan asa dan realita
Kucukupkan semua
Sudah, itu saja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H