Lihat ke Halaman Asli

Ailsa A

Mahasiswi Jurusan HI UPN 'Veteran' Yogyakarta

Adopsi Kebijakan Pemerintah Korea Selatan dalam Pengendalian Wabah Virus Covid-19

Diperbarui: 2 Juni 2024   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

source: https://flic.kr/p/2j2yuMs

Pemerintah Korea Selatan merupakan salah satu dari berbagai negara di dunia yang dipuji akan pengendalian wabah pandeminya dengan sukses. Hasil yang memuaskan dari penurunan angka kematian dan penyebaran virus covid-19 tidak lepas dari strategi-strategi, kebijakan-kebijakan, aturan-aturan, dan faktor-faktor lainnya yang berkontribusi terhadap pengendalian pandemi yang demikian baik tersebut. Adopsi kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Korea Selatan ikut serta dalam membatasi diseminasi wabah penyakit menular tersebut.

Latar Belakang Masuknya Virus Covid-19 di Korea Selatan

Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang menyerang saluran pernapasan manusia maupun hewan. Virus corona tersebut ditemukan awalnya di Wuhan, China, pada bulan Desember 2019 dikarenakan masyarakat sekitar mengonsumsi hewan liar yang menjadi sumber dari virus tersebut. Penyakit ini merupakan penyakit yang dapat menular melalui percikan atau tetesan cairan tubuh dari hidung maupun mulut saat berbicara, batuk, bersin, atau melakukan aktivitas secara umum. Covid-19 tersebut telah menjadi penyakit yang menjuru ke berbagai bagian di dunia terutama di era dimana setiap negara saling terkoneksi satu sama lain dan mobilitas antar negara dipermudah, membuat berbagai negara mengalami pandemi.

Era globalisasi yang mempermudah mobilisasi lintas negara, menyebarkan virus tersebut ke berbagai penjuru di dunia, termasuk Korea Selatan. Kasus infeksi virus covid-19 pertama kali ada di Korea Selatan dimana seorang wanita asal Wuhan, China, terinfeksi oleh virus tersebut dan dikonfirmasi oleh pemerintah Korea Selatan pada tanggal 19 Januari 2020. 

Kemudian, terjadi penyebaran massal di Gereja Shincheonji di kota Daegu dimana seorang wanita yang merupakan anggota gereja tersebut dites positif virus corona. Setelah itu, Korea Selatan mengalami peningkatan dalam warga yang terdeteksi positif virus corona, sekitar 100 hingga 300 kasus infeksi baru tiap hari hingga bulan Maret 2020. 

Kasus infeksi di gereja Shincheonji tersebut dikategorikan sebagai 'super-spreading event', membuat kota Daegu sebagai kota paling terinfeksi virus covid-19 dengan 64% dari total kasus nasional Korea Selatan berada di kota tersebut.

Jumlah warga Korea Selatan yang terdampak virus tersebut meningkat terutama dari bulan Februari hingga Maret dikarenakan kedua kasus awal tersebut dan aktivitas masyarakat, namun wabah tersebut diatasi oleh pemerintah Korea Selatan tanpa tindakan yang tegas dan ketat seperti lockdown, seperti yang dilakukan oleh berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Hal ini tetap memberikan kepercayaan kepada masyarakat terhadap kebijakan pandeminya dengan menunjukkan jumlah kasus positif dan kurva angka kematian yang lebih rendah dibandingkan negara lain serta data warga yang terinfeksi sebelumnya pada bulan Februari dan Maret. Berdasarkan kepercayaan yang dibangun terhadap pemerintah, masyarakat berekspektasi bahwa pandemi ini akan segera terkendali jika masyarakat mematuhi langkah-langkah pemerintah. 

Reaksi Pemerintah Korea Selatan terhadap Virus Covid-19

Pemerintah Korea Selatan secara keseluruhan cenderung bersikap responsif dan proaktif dalam menanggapi penyebaran virus tersebut, seperti ketika pemerintah Korea Selatan meluncurkan protokol respons nasional dengan cepat ketika mendengar kabar mengenai penyebaran virus covid-19 di negaranya. Serta, menerapkan beberapa kebijakan di berbagai sektor mengenai covid-19, seperti media massa, kesehatan, sosial dan ekonomi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline