Lihat ke Halaman Asli

Takdir Untuk Keluargaku

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudahlah… mungkin ini semua sudh takdir.. aku tidak bisa merubah apa yang telah tuhan tuliskan buat aku,.. berdoa—hanya itu yang bisa aku lakukan saat ini.. disamping aku pasrah sama tuhan aku juga akan tetap berusaha..

Orang tuaku tetap seperti dulu, tak pernah akur. Padahal aku sudah dewasa, dan sampai sekarangpun aku tak jarang melihat mereka bertengkar, bahkan untuk yang hal kecil, berubah menjadi sangat ruwet dan sulit diterima oleh fikiranku. Disetiap kali aku hanya bisa berfikir dan termenung entah sampai kapan semua itu berakhir.

Menurutku, ibu sangat sabar menjalani semua ini, hingga aku dewasa seperti ini ibu masih saja tahan menghadapi perlakuan bapak yang terlihat semena-mena dan seenaknya sendiri itu. Ketimbang aku yang cepet marah tapi tak berani mengungkapkan. Jujur aku kasihan sama ibu, tapi bagaimana lagi, Bapak memang seperti itu.

Aku anggap ini takdir, mempunyai bapak yang tak mengerti akan hidup, keluarga dan cinta.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline