Lihat ke Halaman Asli

aileen gabriela susiana

Mahasiswa interior yang senang akan travelling

Belajar Sejarah di Gyeongbokgung Palace

Diperbarui: 27 Desember 2019   12:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangunan Utama Istana (dokpri)

Apa sih yang biasa kita lakukan jika travelling ke suatu tempat atau suatu negara? Terutama saat kita ke Korea? Pasti kita akan mengunjungi tempat-tempat yang iconic selain itu kita juga pasti akan berwisata kuliner untuk mencoba makan kahas dari negara tersebut dan berbelanja. Apalagi negara Korea saat ini dikenal sebagai salah trend center dunia karena keboomingannya tentang  K-pop atau biasa disebut Korean Wave.

Banyak sekali turis-turis dari mancanegara yang hendak datang ke Korea karena melihat dari drama Korea sehingga mereka tertarik untuk datang. Namun di sisi lain dari budaya k-pop yang begitu kental dan budaya fashionnya yang begitu terkenal, ternyata wisata sejarahnya pun juga menarik untuk di kunjungi. Salah satunya adalah Gyeongbokgung Palace.    

Gyeongbokgung Palace menyimpan banyak kisah sejarah dibalik bangunannya yang begitu megah. Dibangun pada tahun 1395 saat Dinasti Joseon. Pada tahun 1592-1598 istana ini hancur karena terkena jajahan Jepang dan pada tahun 1852-1919 saat kepemimpinan Raja Gojong istana ini dibangun kembali dan bertahan hingga saat ini.

Terletak di utara kota Seoul yaitu di daerah Gangbuk menjadikan bangunan ini paling sering dikunjungi oleh turis dari berbagai negara dan menjadi salah satu kerajaan terbesar dari 5 kerajaan yang berda di Korea . 

Tidak hanya itu Gyeongbokgung Palace juga menjadi salah satu tempat bertemunya para wiasatawan dari seluruh mancanegara. Selain Istana utama, di dalam Gyeongbokgung Palace terdapat beberapa tempat yang dapat kita kunjungi juga antara lain Sajeongjoeon, Gyotaejeon, dan Geunjeongjeon.

Pintu Masuk Istana Gyeongbukgung (dokpri)

Detail Arsitek Istana (dokpri)

Gaya arsitektur pada istana Gyeongbokgung Palace ini mengangkat budaya Korea yang sangat kental sebagai salah satu ciri khasnya. Memiliki banyak sekali  ukiran pada setiap element bangunannya mulai dari atap, plafon, hingga dinding istana yang memiliki banyak arti dari setiap ukiran tersebut.

Tak lupa dengan warna yang digunakan oleh istana ini yang didominasi dengan warna merah serta didukung warna-warna lain seperti hijau,emas, biru, dll yang semakin menambah menambah kecantikan dan kemonumentalan bangunan tersebut .

Untuk jam operasi istana ini setiap hari, namun akan libur pada setiap hari selasa dan pada bulan-bulan tertentu seperti pada bulan September dan bulan Desember. Untuk tiket masuknya bagi orang

dewasa umur 19-64 tahun harganya 3.000 won dan untuk anak-anak umur 7-18 tahun 1.500 won   sedangkan untuk orang dewasa di atas 65 tahun atau orang yang menggunakan hanbook tidak dikenkanakan biaya. Sementara untuk transportasi menuju ke sana akan bisa menggunakan subway (Seoul Subway) line 3 atau taksi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline