Lihat ke Halaman Asli

Anggota DPR: AILA Sentuh Jantung Permasalahan

Diperbarui: 26 Oktober 2016   15:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drs. Almuzzammil Yusuf, M.Si. (dok.pribadi)

Pimpinan Komisi II DPR RI, Drs. Almuzzammil Yusuf, M.Si., memberi apresiasi terhadap usahajudicial review yang diprakarsai oleh Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Indonesia terhadap tiga pasal kesusilaan dalam KUHP. Hal itu disampaikannya dalam Seminar Kebangsaan “Reformulasi KUHP Delik Kesusilaan dalam Bingkai Nilai-nilai Keindonesiaan” di Komplek MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta (26/09).

Menurut Almuzzammil, apa yang diperjuangkan oleh AILA sebenarnya sudah dibahas di berbagai forum yang lain. “Dalam periode sebelumnya, saya bekerja sebagai Pimpinan Komisi III DPR RI yang menggawangi masalah hukum dan HAM. Kami juga sudah membahas masalah pasal-pasal kesusilaan ini sejak dulu,” ungkapnya.

Hanya saja, pembahasan di DPR yang sangat panjang, dan banyak hal lain yang butuh perhatian, menyebabkan problem pasal-pasal kesusilaan dalam KUHP menjadi terbengkalai. “Karena itu, langkah AILA mengajukan judicial review sudah sangat tepat, agar masalah ini tuntas dibahas di MK, tidak tertunda-tunda lagi,” ungkapnya lagi.

Almuzzammil juga menyampaikan bahwa apa yang dilakukan AILA menyentuh jantung permasalahan.

“Salah satu kunci permasalahannya memang dalam aspek hukum. Kenyataannya, KUHP kita masih membuka pintu bagi terjadinya perzinaan, padahal masyarakat banyak menderita karena masalah-masalah sosial,” tandasnya.

Meski mendapat apresiasi dari banyak pihak, AILA menyadari bahwa apa yang dilakukannya tak kan diamini oleh semua orang.

“Justru karena apa yang kami perjuangkan itu menyentuh jantung permasalahan, maka bisa dipastikan ada yang merasa terganggu atau terancam. Sekarang pun AILA sudah mencicipi rasanya menjadi sasaran kebencian dari pihak-pihak yang merasa dirugikan denganjudicial review tersebut,” ungkap Rita Soebagio, Ketua AILA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline