Hidup di perbukitan sekitar makkah dan madinah dihindari oleh penduduk karena jauh dari sumber kehidupan : air dan makanan.
Sepanjang perbukitan kita hanya jumpai bebatuan, bahkan semutmun tidak kita jumpai karena lingkungan yg panas dan kering.
Allah mengarahkan nabiyalloh menjadikan bukit batuan (jabal) sebagai monumen perjuangan. Diantara bukit yg kita kenal adalah Jabal Tsur yaitu tempat perlindungan Muhammad SAW dr kejaran kaum kafir kuraisy dan Jabal Nur yaitu bukit yg menaungi gua hiro dimana rosullulloh menerima wahyu pertama kali.
Demikian juga Allah menjadikan tonggak Jabal Rahmat sebagai komitmen Adam dan Hawa utk mengikat sehidup semati menyebrangi badai kehidupan.
Hakekat dari Jabal tsb adalah perjuangan yg berat membutuhkan derajad komtemplasi vertikal yg luar biasa.
Jabal tsb sulit ditemukan di tanah akhir yg penuh dg pegunungan tropis, namun area yg jauh dr keramaian dan hiruk pikuk manusia umumnya bisa kita temukan.
Kita bisa kontemplasi dan munajad kpd Allah di tempat2 yg sepi, seperti di pegunungan tawangmangu atau pantai sepanjang pacitan.
Kita renungi perjalanan kehidupan dan istigfar atas segala kemaksiatannya, serta memohon kemudahan dan kekuatan dlm mengarungi kehidupan.
Tapi ingat, kita tdk boleh mensyirikkan tempat tsb krn semua itu adalah wasilah atau media.
Sesungguhnya Allah maha dekat dan mengabulkan doa2 orang beriman . Amien2 ya robbal alamien.
*)tulisan ke 06 dari pengalaman haji penulis, september 2017