Alhamdulillah, hampir purna sudah ibadah haji kita. Selama kira2 40 hari kita telah melewati serangkaian rukun, wajib dan sunah haji, baik di makkah maupun madina.
Seakan kita telah ikuti training spiritual yg membawa ruh dan jiwa ke alam kenabian dr mulai nabi Adam, nabi Ibrahim s.d nabi Muhammad SAW.
Ibadah haji yg penuh dengan aktifitas simbolik memberikan banyak pesan ttg hakekat kehidupan.
Ihrom dimana kita hanya berbalutkan baju putih mengajarkan kesamaan derajad umat manusia tanpa memandang suku bangsa, warna kulit, dan status sosial ekonomi.
Tawaf menekankan komitmen perjuangan hidup selalu didasari dzikir kpd Allah.
Syai memberikan semangat utk selalu sabar memperjuangkan kebenaran.
Allah memerintahkan kita untuk sungguh2 memerangi kemungkaran, kebohongan, kekufuran dan kedholiman dengan melempar jumrooh.
Bahkan Allah perintahkan untuk berkali2 melempar jumroh karena berbagai kebatilan itu selalu berupaya mendekati kita, disadari atau tdk disadari.
Allah ingatkan bahwa semua manusia akan dihisap utk mengukur derajad kesholehan dan kebatilan. Seluruh manusia akan dikumpulkan di padang masyar dan bergelimpangan selama beribu-ribu tahun utk menunggu vonis hari akhir. Allah gambarkan adegan itu ketika kita berkemah di arofah dan bermabit di muzdalifah. Hanya orang2 beriman dan bertakorublah yg berharap dan mendapat pertolongan Allah.
Berbagai ibadah haji tadi menunjukkan bahwa sebenarnya hakekat haji mabrur bukan semata seberapa lengkap rukun wajib dan sunnah yg sdh kita lakukan.
Haji mabrur juga bukan seberapa banyak umroh sunnah yg telah kita sempatkan atau seberapa sering tawah sunnah yg kita perbuat.