Berbagai cara jamaah haji memotong arus tawaf utk memutar atau mengelili ka'bah. Biasanya mereka memotong arus tawaf utk masuk pusaran maupun keluar dr arus tawah.
Secara umum terdapat 3 teknik: memotong miring, tegak lurus dan melawan arus.
Ternyata pilihan teknik memotong ini sangat berkaitan dg budaya negara dan kepribadian jamaah. Coba kita urai masing2 :
1. Memotong miring
Teknik ini memotong arus dg mengambil sebelah kanan secara pelan2 sambil tetap mengikuti arus. Teknik ini tdk membuat gonjangan jamaah yg lain. Jamaah yg memilih teknik ini biasanya dr asia yg relatif bertubuh kecil shg menghindari konflik dg jamaah lain. Jamaah dr eropa barat seperti perancis, inggris dan belanda lebih memilih teknik ini karena biasanya mereka menjaga agar jamaah lain tdk tersinggung.
2. Memotong tegak lurus.
Cara ini dg memotong arus hampir 90 derajad thd putaran tawaf shg sudah pasti membuat gonjangan jamaah yg lain. Bahkanakibat potongan ini jamaah ada yg terdesak arus ke luar krn tekanan kuat dr jamaah lain. Jamaah yg sering melakukan ini biasanya dr timur tengah, afrika, eropa timur yg relatif punya fisik besar. Biasanya mereka memotong jamaah tanpa merasa bersalah. Ada yg secara halus dg isyarat tangan bahkan dg tersenyum tapi ada pula dg kasar dan wajah masam.
3. Memotong melawan arus
Teknik menyeberang dg melawan arus sering membuat putaran kocar kacir karena mau ngak mau jamaah yg terpotong terlempar ke kiri dan kanan dg gonjangan hebat. Teknik ini juga disebut "potongan ngejak gelut" krn selalu berakhir dg perang mulut antar jamaah.
Seringkali yg memotong melawan arus jamaah dr afrika yg berpostur tinggi dan kuat. Tidak hanya lelaki, haji perempuan dr afrika juga terkenal kenekatannya melawan arus bahkan dg ukuran tubuhnya yg besar sontengannya seperti kita kesenggol gajah.
Monggo kita mau milih yg mana, sepertinya memang pilihan ini menunjukkan karakter kepribadia kita.