Alhamdulillah, kami selesai melempar jumrah ula, wustho dan aqobah. Jumrah yaitu melempar tembok batuan sekian kali sebagai replikasi yang dilakukan Nabi Ibrahim AS menghalau syaitan yg berusaha membelokkannya dr perintah Allah.
Jaman milenial saat ini, wujud Syaitan bisa berbagai bentuk: kemalasan, kebencian, kekikiran, riya, kesombongan, ketamakan, ketidakpedulian, egois dan sifat-sifat negatif lainnya.
Melawan syaitan yang tak tampak dalam diri kita lebih berat . Hanya orang2 mukmin saja yang mampu membedakan dan memblokir nafsu syaitan terlepas dari semangat ruhiyah.
Segala sifat destruktif itu mesti kita lempar jauh2 untuk mencapai perbaikan hubungan dengan Allah dan manusia.
Jumroh menjadi simbol perjuangan jamaah haji meraih derajat ketaqwaan yg lebih sempurna.
*sharing ini tulisan penulis bagian 03 dr pengalaman haji September 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H