Lihat ke Halaman Asli

Siapkah Bandungan Menyambut Wisatawan?

Diperbarui: 2 Agustus 2018   04:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: kompas.com/Slamet Priyatin

Terletak di ketinggian 892 meter dari permukaan laut, Bandungan terasa sejuk dan udaranya segar. Bandungan berada di lereng gunung Ungaran sehingga dikelilingi pesona alam yang indah. 

Sudut pandang yang luas untuk menatap kota Ungaran, Salatiga dan Ambarawa serta ketersedian sumber mata air yang melimpah membuat Bandungan mudah untuk disentuh menjadi destinasi wisata. 

Ditunjang tanahnya yang subur, Bandungan memiliki keanekaragaman hayati sehingga tumbuh berbagai tanaman berhawa dingin seperti aneka bunga, sayur-sayuran, buah klengkeng yang mendukung pengembangan wisata hortikultural.

Bandungan punya potensi luar biasa di bidang pariwisata dengan bertambahnya spot wisata alam selain dari pada tempat wisata yg sudah lama berdiri seperti new waterpark Bandungan, Candi Gedong songo dan Umbul sidomukti. 

Saat ini berdiri beberapa taman wisata dan bunga yang menarik perhatian wisatawan lokal atau regional sehingga mereka lebih menikmati kota Bandungan. 

Apalagi Bandungan dekat dengan ibukota propinsi Jateng, Semarang, sehingga kegiatan seminar atau rapat penting banyak dilakukan di kota ini. Tentunya ini memberikan multiplier efek pada sektor lain seperti tumbuhnya bisnis kuliner dan perhotelan di sekitar Bandungan.

Problem Pengembangan

Seperti kota-kota wisata pegunungan di berbagai daerah seperti Lembang (Bandung), Puncak (Bogor), Baturaden (Purwokerto) dan Batu (Malang), masalah utama yg dihadapi Bandungan adalah kemacetan terutama ketika membanjirnya pengunjung di hari libur. 

Pertumbuhan daerah wisata tidak dibarengi dengan ketersediaan jalan sehingga muncul masalah baru seperti jarak tempuh terlalu lama, keterbatasan waktu kunjungan dan tidak optimalnya tempat wisata yang dinikmati. 

Kendala ini mengakibatkan wisatawan ke Bandungan jarang yang bermalam namun mereka cenderung datang kemudian pulang. Tentunya dalam jangka panjang kondisi ini akan mempengaruhi animo pelancong yang berdampak pada penurunan pendapatan daerah dalam sektor retribusi wisata. 

Kita bisa berkaca pada wisata daerah Batu dimana terdapat banyak tempat menarik seperti Jatim park I, Batu secret zoo, Batu nice spectakuler, Eco green park, Museum Angkut, Taman selecta dsb. Ditunjang jalan yang relatih lancar, wisatawan ingin mengunjungi setiap destinasi dengan menginap di sekitar Batu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline