Lihat ke Halaman Asli

Berdayakan Limbah Plastik, Mahasiswa Arsitektur UNTAG Semarang Melaksanakan KKN dengan Membuat Bata Ramah Lingkungan (Ecobrick)

Diperbarui: 7 Maret 2021   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan Ecobrick | dokpri

 

Mulai tahun  2019, maraknya pelarangan memakai plastik sekali pakai di Indonesia, seperti penggunaan kantong plastik berbayar atau tidak tersedianya plastik di beberapa swalayan telah digadang-gadangkan, sebabnya Indonesia telah menjadi produsen sampah plastik terbanyak kedua setelah China. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Februari 2019, merilis bahwa saat ini Indonesia menghasilkan sedikitnya 64 juta ton timbunan sampah setiap tahunnya.

Karena isu lingkungan tersebut, salah seorang mahasiswa Arsitektur UNTAG Semarang, Muhamad Muzaqi, tertarik membuat program kerja untuk KKN mandiri-nya di masa pandemi ini, dia menyulap limbah plastik dengan membuat bata ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk media tanam, kreasi taman, furniture, hingga pengisi dinding, dan beton.

Kegiatan pembuatan ecobrick ini dilaksanakan di Jalan Hayam Wuruk perum PLN Ungaran Barat Kabupaten Semarang selama sebulan penuh sejak 08 Februari kemarin. Hampir setiap harinya,  mahasiswa semester 7 ini atau kerap kali disapa dengan panggilan “Bang Jack” berkeliling ke rumah warga untuk mengumpulkan sampah plastik yang telah dipilah.

Sosialiasi ke rumah warga

Tidak hanya itu, dia bahkan mengumpulkan sampah plastik dari kantor PLN yang tak jauh dari komplek, ke TPS terdekat, sampah-sampah mahasiswa lintas Univ, hingga berkolaborasi dengan salah satu perusahaan yang menghasilkan sampah plastik.

Dari sampah plastik tersebut, kemudian diolahnya menjadi ecobrick. Beberapa ecobrick yang jadi dan telah memenuhi standar lalu diperlihatkannya ke warga-warga komplek untuk mengajak mereka dalam pembuatan ecobrick.

Sosialisasi ke warga

“Saya yakin Mas Zaqi ini, programnya baik dan berguna bagi warga dan lingkungan,” sahut Pak Bejo, warga komplek tersebut.

Syukurnya, proker mahasiswa Arsitektur UNTAG Semarang ini mendapat sambutan hangat bagi warga perum PLN Ungaran Barat, mereka begitu antusias menyumbangkan sampah plastik, bahkan sampai mengantarkan sampah tersebut ke mess Mas Zaqi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline