Lihat ke Halaman Asli

Aidilla Lungguh Arumdipta

Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

Pembekalan KKN Tematik Universitas Jember demi Mewujudkan Program Desa Peduli Lingkungan dan Bencana Alam

Diperbarui: 15 Juni 2024   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa Universitas Jember kelompok 403 telah melaksanakan pembekalan KKN Tematik pada Sabtu, (15/06/2024) di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip). Jumlah anggota kelompok tersebut 10 orang dengan latar belakang jurusan yang berbeda. Adapun tujuan dari Pembekalan KKN Tematik adalah untuk mempersiapkan mahasiswa agar dapat berkontribusi secara langsung kepada kampus.

Pembekalan KKN di Universitas Jember dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Mei dan 1 Juni. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada tanggal 8 Juni dan 15 Juni. materi pembekalan untuk sesi pertama setiap gelombangnya membahas gambaran KKN Tematik,Tahapan Pelaksanaan Pelaporan dan Tata Tertib KKN, serta Pemetaan Potensi Desa. kemudian sesi kedua membahas Publikasi Media Cetak/Online, Video dan Poster, kemudian Perencanaan Program dengan Business Model Canvas (BMC).

Setiap materi yang telah disampaikan akan diberikan tugas sebagai bentuk pemahaman mahasiswa mengenai materi tersebut. Adapun tugas yang diberikan yakni menuliskan motivasi mengikuti KKN, mengidentifikasi potensi dan masalah desa secara berkelompok. Setiap mahasiswa aktif dalam memberikan ide mengenai solusi dari masalah desa.

Kelompok 403 mendapatkan topik Desa Peduli Lingkungan dan Bencana Alam. Dalam proses diskusi, kelompok 403 memilih Desa Balongasem, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Pemilihan desa tersebut didasarkan pada beberapa masalah baik alam dan non alam yang terjadi secara bersamaan seperti banjir, longsor, dan pengelolaan sampah yang kurang baik. Dari alasan tersebut, Kelompok 403 mencari beberapa solusi yang dapat digencarkan seperti diadakannya Bank Sampah untuk memilah dan mengolah sampah organic menjadi pupuk, sehingga diharapkan dapat mengurangi kejadian banjir dan longsor.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline