Seperti biasa kalau Hari Sabtu, Kami berkumpul cerita - cerita rencana minggu pagi mau kemana. Kebetulan ada kakak pembina Pramuka yang hobby travelling Kak Sariyadi namanya. Kak.. kalau kita ke puncak gimana nih ?, masalahnya ibu - ibu semua yang ikut.Hayoo..siapa takut !!! kata beliau.
Beliau menyanggupinya membawa dan mendampingi ibu - ibu karena kakak - kakak pembina pria yang lainnya punya kesibukan tersendiri.pilihannya Jalan Ke Puncak Bukit Biru, Bukit tertinggi Di Tenggarong dengan ketinggian 600 Mdpl yang letaknya di desa Sumber Sari, Jalan Pahlawan 10 km dari Tenggarong. Kami berjanji ketemu jam 4 pagi karena mau menyempatkan sholat subuh sama sama di Mesjid depan jalan naik.
Tapi janji tinggal janji, saya yang prepare bangun pagi.. bangun paginya kesiangan. Maafkan karena saya camping dan pulang dari memancing jam 2 malam baru tiba kerumah. saya berharap bisa tidur sebentar ternyata ketidurannya sampai jam 6 Pagi.. Ambyarrr mentari pagi terlewat. Buka HP ternyata banyak panggilan tak terjawab. Buru - buru mandi ..
akhirnya walau waktu terlewat setidaknya saya tetap menepati janji. Akhirnya dengan ikut mobil teman. Menuju Puncak Photo diatas adalah jalan naik kepuncak, dibelakang nampak bukit yang kecil itulah tujuan kami nantinya. Sekarang jalannya sudah diperbaiki, dulu adalah jalanan terjal berbatu. Sekarang dipasang pagar untuk pegangan.
Awalnya naik lancar, baru 20 langkah kaki sudah terasa pegel kaki, maklum sudah lama tidak naik - naik kepuncak bukit ..tahunya jalan maju mundur kedepan kebelakang ..berapa kali istirhat mengatur napas. Rasanya jalan jauh masih kuat. tapi jalan dengan mendaki naik dan naik ..napas ini tak tahu dimana ?
hampir satu jam baru sampai keatas. itu sudah hampir menuju puncak saya harus menunggu teman saya yang tiba - tiba muntah muntah seperti mabuk naik mobil ..jadi menunggu dulu sampai kondisi teman saya kembali fit untuk lanjut kepuncak. sebenarnya prepare istirahat dulu nggak boleh datang langsung jalan..
Setelah dipuncak saya dibantu adik - adik Komunitas peduli sampah dari samarinda. Kebetulan juga hari itu bersama - sama mereka kepuncak, sambil berbincang dengan mereka ternyata Komunitas peduli sampah ke 2 Seindonesia. Tugas mereka membersihkan sampah sampah yang ada diperjalanan puncak. dan tidak hanya di puncak mereka juga peduli dengan tempat tempat wisata lainnya.
Dan mereka adik - adik komunitas peduli sampah dengan ringan kaki dan tangan mereka berjalan naik turun mengambil sampah yang dibuang sembarangan oleh pendaki - pendaki. Dan ada juga adik - adik perempuan yang turun ke lereng - lereng bukit untuk mengambil sampah, tapi mereka dengan peralatan yang safety dan diawasi oleh pendamping mereka. Pesan mereka Bawa plastik untuk menyimpan sampah ketika menemukan sampah di jalan dan buanglah pada tempatnya. Jangan Lupa bawa tumblers, sehingga mengurangi sampah botol - botol plastik dan kemasan. Naik bersih pulang bawa sampah.
Ketika kami sedang istirahat, adik - adik komunitas peduli sampah menyapa ayo bu ..semangat naiknya..kami sudah 3 kali bolak balik bu. dengan napas yang masih terengah - engah saya menjawab y dik seusia sama seperti kalian saya juga seperti itu. mereka tersenyum, dan terus memberi kami semangat ..
Ternyata Mataharinya malu muncul kepermukaan, karena malu mau dilihat ibu - ibu ....
Seandainya cuaca lagi cerah ..pemandangannya pasti mantap . Nggak apa - apalah yang penting sudah bersama - sama teman - teman menepati janji sampai kepuncak tertinggi di Tenggarong. hampir 1 jam di puncak, sarapan pagi sambil minum teh panas ..asikk udaranya segar ..