Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi antar budaya pada dasarnya adalah komunikasi biasa. Hanya yang membedakanya adalah latar belakang budaya yang berbeda dari orang-orang yang mekkukan proses komunikasi tersehut. Aspek-aspek budaya dalam komunikasi seperti bahasa, isyarat, non verbal, sikap kepercayaan, watak, nilai dan orientasi pikiran akan lebih banyak ditemukan sebagai perbedaan besar yang sering kali menyebabkan distorsi dalam komunikasi. Namun, dalam masvarakat yang bagaimanapun berbedanya kebudayaan. Tetaplah akan terdapat kepentingan-kepentingan bersama untuk melakukan komunikasi. Sebagai warga masyarakat yang bersifat heterogen, hendaknya setiap warga harus memiliki sikap saling menghormati dan saling menghargai pada setiap perbedaan-perbedaan yang ada. Jangan menjadikan perbedaan-perbedaan itu sebagai tembok pembatas untuk dapat saling berkomunikasi. Karena indahnya kebersamaan jika bisa dapat saling berdampingan dengan adanya perbedaan.
Dalam kajian ilmu komunikasi, komunikasi antarbudaya dianggap hal yang serius dan perlu untuk ditelaah secara lebihh mendalam. Ini dilihat dari beragamnya budaya yang tersebar di setiap negara yang memiliki nilai dan ideologi yang berbeda. Disetiap perbedaan itulah muncul beberapa versi dalam pendekatan komunikasi antarbudaya,tergantung situasi dan kondisi budaya tersebut. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, komukasi antarbudaya dapat dilihat dari pola budaya itu sendiri.
Dalam Komunikasi antarbudaya juga terdapat sistem makna kultural yang mengandung unsur aturan budaya (cultural rules) dan tema nilai (value theme). Pada aturan budaya terdapat tiga ciri yaitu, aturan merupakan proposisi-proposisi yang membimbing tindakan, aturan menyediakan seperangkat harapan, dan aturan memberi makna. Tanpa mengetahui mengenai aturan maka akan mustahil untuk memahami makna suatu tindakan dan pembenarannya terkandung dalam nilai umum yang menggolongkannya sesuai budaya yang dianut ditengah masyarakat.
Komunikasi dalam masyarakat berbeda budaya merupakan suatu proses yang kompleks untuk mencapai kesepakatan demi mencari solusi atas perbedaan latar belakang budaya masyarakat. Peran komunikasi dalam masyarakat berbeda budaya sangat penting, terutama dalam usaha untuk mengurangi ketidakpastian maupun kesalahpahaman yang sering terjadi.
Hasil Wawancara Singkat dengan Narasumber
Yang pertama dengan Kak Tiffany Pada Saat Hari Raya kita biasa nya berkumpul dirumah Orang tua untuk Halal Bi Halal atau tradisi Sungkem pada orang yang lebih tua mungkin ini bisa dibilang tradisi jawa,tapi kita di Sulawesi juga ada Halal bi Halal atau Sungkem pada orang yang lebih tua,kita menyebutnya "Mellau Addampeng" yang artinya meminta maaf.Adanya perbedaan Makanan juga kita rasakan selama tinggal di Jakarta,Pada saat Hari Raya Idul Fitri,mungkin makakan yang di Jakarta pada Saat Hari Raya Idul Fitri.contoh nya seperti dengan Ketupat yang disajikan dengan lauk yang bersantan,berbeda dengan daerah Sulawesi dengan nama Burasa sebagai pengganti ketupat.Banyak nya keluarga yang berpasangan dari berbagai daerah yang berada di Jakarta sehingga semua makanan khas ada semua mulai dari Rendang,Opor,Gulai,Coto Makassar,dan masih banyak lagi makanan penutup lainnya. (2/5/2022)
Yang kedua dengan Kak Citra,Pada Hari Raya Idul Fitri saya bersama Suami dan Anak-Anak berkunjung ke rumah tante dan om yang ada di daerah Jakarta.masih banyak yang membandingkan antara pekerjaan,pasangan,hingga penampilan yang masih saja menjadi perbandingan untuk bergaya. Harus nya kan Pada saat Idul Fitri umat Islam bersalam-salaman dan saling memaafkan atas segala dosa dan kekhilafan. Yang muda meminta maaf kepada yang tua, anak meminta maaf kepada orang tua, adik meminta maaf kepada kakaknya, bawahan meminta maaf kepada atasannya (2/5/2022)
Keanekaragaman budaya bukanlah sesuatu yang akan hilang pada waktu mendatang, yang memungkinkan kita untuk merencanakan strategi berdasarkan asumsi saling memahami. Asumsi itu sendiri merupakan suatu fenomena dengan kekayaannya sendiri, di mana eksplorasi yang dapat menghasilkan keuntungan yang tidak ternilai bagi kita, baik dari segi tujuan ataupun kebijakan dan kegiatan yang lebih menguntungkan.
"Orang-orang dari budaya yang berbeda berbagai konsep dasar, tetapi memandang konsep tersebut dari sudut dan persepktif yang berbeda, yang menyebabkan mereka berperilaku dalam suatu cara yang mungkin kita anggap irasional atau bahkan bertentangan langsung dengan apa yang kita anggap sebagai hal yang kramat. Walaupun demikian, kita harus optimis mengenai perbedaan budaya". Perbedaan-perbedaan budaya memang dapat menimbulkan resiko yang fatal. Perbedaan budaya dalam komunikasi dapat menyebabkan komunikasi tidak efektif.