Hutomo, seorang pekerja di Lembaga Pemeriksa Fakta Independen, memperhatikan tulisan chat di whatsappnya.
Seseorang yang tak dikenal mengaku bernama Amir, sudah tiga kali menanyainya tentang kebenaran berita tentang kematian seorang politisi di kota itu. Dan sudah tiga kali pula Hutomo membalas chat tersebut dengan kata 'Benar!'
Hal itu berulang-ulang dalam jeda satu jam.
Sekarang sudah keempat kalinya, Amir kembali menanyakan kebenaran kabar kematian si politisi.
Dengan mendongkol, Hutomo mengetik, "Bukankah sudah tiga kali saya menjawab?" Ditambahinya pula teks tersebut dengan emoji wajah bermata melotot merah.
Amir kemudian membalas:
Maaf! Entah kenapa setiap kali mendengar kabar kematiannya, saya merasa sangat bahagia!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H