Lihat ke Halaman Asli

Aidi Kamil Baihaki

Berusaha melinearkan membaca dan menulis

Entitas Guru Terlahir dan Guru Tercipta: Siapa yang Terbaik?

Diperbarui: 18 April 2023   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan guru di masa lalu lebih banyak dikategorikan sebagai guru terlahir, sebab jiwa pengabdian mereka sangat tinggi

Guru merupakan sosok penting dalam dunia pendidikan. Guru berperan sebagai pengajar, pembimbing, dan sebagai teladan bagi muridnya. Guru sebagai identitas profesi mempunyai dua entitas berbeda dalam hal kemampuan dan karakteristik, yaitu guru terlahir dan guru tercipta.

Guru Terlahir

Guru terlahir adalah orang-orang yang memiliki bakat dan kecenderungan bawaan untuk menjadi seorang guru dalam bidang pengajaran. Mereka memiliki kemampuan bawaan yang membuat mereka mampu menyampaikan materi pelajaran dengan cara yang mudah dipahami dan menarik perhatian muridnya. Mereka memiliki sifat-sifat seperti kepemimpinan, kepekaan sosial, kesabaran, dan semangat membantu orang lain.

Beberapa orang sangat percaya bahwa genetika mempunyai peran tinggi dalam membuat individu bisa lebih unggul dari orang lain. Genetik seseorang memungkinkan pewarisan karakter dan kualitas. Ciri-ciri bawaan dan ciri-ciri kepribadian ini disebut minat atau bakat.

Karakteristik umum yang dimiliki oleh guru terlahir adalah memiliki insting atau naluri yang kuat dalam mengajar dan memahami kebutuhan muridnya. Mampu membawa materi pelajaran dengan cara yang menarik perhatian dan mudah dipahami.

Tokoh-tokoh yang sering dijadikan rujukan sebagai penyandang predikat guru terlahir misalnya adalah Maria Montessori, seorang dokter Italia, menciptakan metode pendidikan Montessori yang berfokus pada pengembangan kreativitas, imajinasi, dan kemandirian murid-muridnya. Friedrich Froebel, seorang pendidik Jerman, menciptakan pendekatan pendidikan anak usia dini yang berbasis pada kegiatan yang menekankan pengalaman langsung, seperti bermain dan mencipta. Dan John Dewey, seorang filsuf dan pendidik Amerika Serikat, berfokus pada pendidikan yang mengutamakan pengalaman praktis, berpusat pada murid, dan mengembangkan keterampilan kritis dan kreatif.

Berikut pernyataan teoritis tentang guru terlahir:

  • "Mengajar adalah satu-satunya pekerjaan utama manusia yang belum kita kembangkan alat yang membuat orang rata-rata mampu memiliki kompetensi dan kinerja. Dalam mengajar kita bergantung pada "kealamian", orang-orang yang entah bagaimana tahu cara mengajar." -Peter Drucker (Drucker 2007)
  • "...bahkan ilmuwan yang paling cemerlang pun mungkin tidak tahu bagaimana mengkomunikasikan pengetahuan mereka kepada anak-anak." -Jay Mathews (Mathews 2002).
  • "Secara alami, beberapa orang memiliki kombinasi karakteristik kepribadian yang kondusif untuk pengajaran yang efektif" (Malikow, 2006 1).

Saya kutip dari tulisan blog;

Memiliki kepribadian yang peduli, sabar, menyemangati, dan ceria benar-benar membuat guru yang 'terlahir' lebih menonjol dibandingkan dengan guru yang 'dibuat'. Karakteristik bawaan ini bersama dengan banyak lainnya tidak dapat dipelajari atau diperoleh dari membaca buku teks atau dengan mengikuti kursus pendidikan; Anda memilikinya atau tidak. Untuk seorang guru dari Framingham, Massachusetts, dia memiliki semua kualitas ini dan masih banyak lagi. Semua orang selalu mengingat Charles Sposato sebagai guru yang lahir alami, dia melampaui harapan. Tn. Sposato yang dikenal penuh semangat dan energi tinggi dibawanya ke dalam kelas agar murid-muridnya selalu dikelilingi oleh lingkungan yang positif (Spitz 2007). Dia bahkan membantu keluarga siswa membeli pakaian yang dibutuhkan saat uang langka (Spitz 2007). Semua hal kecil benar-benar bertambah. Berdasarkan tindakan Tuan Sposato, dia lebih dari seorang guru bagi murid-muridnya, dan dia tidak mempelajarinya dengan membaca buku teks mana pun.

Kebanyakan guru di masa lalu lebih terkategorikan sebagai guru terlahir, sebab jiwa pengabdian mereka sangat tinggi. Mereka melaksanakan tugas dengan kodisi kekurangan fasilitas dan gaji sangat terbatas. Sehingga pada masa itu, sedikit yang  bercita-cita menjadi guru. Menjadi guru semata-mata adalah panggilan jiwa.

Guru Tercipta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline