Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Dampak Sosial Krisis Transportasi yang Mengganggu Kehidupan

Diperbarui: 18 Januari 2025   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi polusi perkotaan. (KOMPAS/SUPRIYANTO)

Krisis transportasi di Indonesia mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup, dengan solusi yang perlu segera diterapkan.

Transportasi adalah nadi kehidupan sehari-hari bagi warga kota di Indonesia. Namun, dalam beberapa dekade terakhir, krisis transportasi di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung semakin terasa. 

Kemacetan yang tak kunjung usai, polusi udara yang membahayakan kesehatan, serta kualitas hidup yang terganggu, semakin menambah panjang daftar masalah sosial yang perlu segera ditangani.

Penyebab Krisis Transportasi di Indonesia

Krisis transportasi di Indonesia bukanlah masalah yang muncul begitu saja. Berbagai faktor yang saling terkait telah menciptakan situasi yang kini kita hadapi. 

Salah satu penyebab utama adalah pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi yang sangat pesat. 

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. 

Dari sekitar 70 juta kendaraan pada tahun 2010, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada 2020 melonjak menjadi lebih dari 130 juta unit.

Bertambahnya jumlah kendaraan pribadi ini semakin memperburuk kemacetan lalu lintas. 

Di Jakarta, ibu kota Indonesia yang terkenal dengan kemacetannya, waktu tempuh rata-rata perjalanan dalam kondisi normal bisa memakan waktu 45 menit, namun bisa berlipat ganda menjadi lebih dari dua jam ketika kemacetan terjadi. 

Hal ini tentunya mengganggu produktivitas masyarakat dan menambah tingkat stres, terutama bagi mereka yang sehari-harinya bergantung pada transportasi umum yang semakin tidak memadai.

Dampak Sosial Krisis Transportasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline