Sport Diplomacy adalah penggunaan olahraga sebagai alat diplomasi untuk mempererat hubungan antarnegara dan mempromosikan budaya.
Dalam konteks Borobudur Marathon 2024, acara ini tidak hanya menjadi ajang lomba lari, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan Indonesia ke dunia internasional, dan memperkuat hubungan diplomatik melalui partisipasi atlet dari berbagai negara.
Ajang Prestisius dengan Status Internasional
Acara ini berhasil mendapatkan status Label dari World Athletics, menandakan kualitasnya yang tidak main-main.
Ribuan pelari dari 28 negara berkumpul di kawasan candi megah ini, mengukuhkan Borobudur sebagai pusat perhatian dunia.
Bagi warga lokal, acara ini bukan sekadar lomba lari, tetapi panggung untuk mengenalkan Borobudur ke dunia.
Menurut VIVA (2024), 10.500 peserta berpartisipasi tahun ini, berpotensi menciptakan dampak ekonomi yang signifikan bagi warga sekitar.
Dengan membludaknya pelari dan pengunjung, penginapan, restoran, dan UMKM di Borobudur meraup banyak keuntungan.
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyebutkan bahwa acara ini benar-benar membantu pertumbuhan ekonomi lokal.
Pentingnya Borobudur Marathon bagi Ekonomi dan Budaya Lokal
Daya tarik utama acara ini adalah dampak positifnya terhadap ekonomi dan promosi budaya Indonesia.
Kita semua tahu bahwa perekonomian di daerah-daerah wisata sangat bergantung pada kunjungan wisatawan.
Ketika acara internasional seperti Borobudur Marathon digelar, otomatis menarik banyak wisatawan mancanegara.