Lihat ke Halaman Asli

Aidhil Pratama

TERVERIFIKASI

ASN | Narablog

Meretas Krisis Air Bersih di Daerah Karst dengan Teknologi

Diperbarui: 14 November 2024   17:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aliran air dalam Goa karst Pulejajar, Gunung Kidul, DIY. (KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO) 

Di tengah keindahan alam Indonesia yang kaya, terdapat tantangan besar yang sering kali terabaikan, yaitu akses terhadap air bersih. 

Di kawasan karst, seperti yang diungkap oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), potensi sumber air melimpah ada di bawah permukaan, namun sulit dijangkau. 

Ini bukan hanya persoalan teknis, tetapi juga masalah kemanusiaan yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari banyak orang.

Teknologi sebagai Solusi

Kekurangan air bersih dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah. Inovasi teknologi untuk memanfaatkan air di daerah karst adalah langkah positif yang sangat dibutuhkan. 

Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi masyarakat, kita dapat mengatasi masalah kekurangan air, terutama di daerah terpencil. Ini bukan sekadar harapan, ini adalah sebuah kebutuhan mendesak.

Menurut BRIN, kawasan karst di Indonesia memiliki potensi air yang melimpah, tetapi sering kali sulit diakses. 

Dengan teknologi modern seperti smart drinking water treatment, kualitas dan kuantitas air dapat ditingkatkan secara signifikan. 

Bayangkan jika setiap rumah di desa kita memiliki akses ke air bersih yang aman dan layak. 

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga mengurangi beban pekerjaan sehari-hari bagi perempuan dan anak-anak yang sering kali bertanggung jawab untuk mencari air.

Dampak Jangka Panjang

Dampak jangka panjang dari inovasi ini sangatlah signifikan. 

Menurut data dari World Resources Institute, Indonesia berisiko mengalami krisis air pada tahun 2040 jika infrastruktur tidak ditingkatkan. Ini adalah peringatan serius bagi kita semua. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline