Indonesia memang punya banyak alasan untuk bangga dengan dunia perfilmannya.
Semakin banyak film yang bukan hanya diputar di bioskop dalam negeri, tapi juga diakui di festival-festival film dunia. Kita mulai melihat film Indonesia bersinar di berbagai panggung internasional.
Tapi satu pertanyaan besar yang selalu muncul. Apa yang sebenarnya membuat film kita bisa bersaing?
Apakah apresiasi dalam negeri cukup kuat untuk jadi fondasi film-film ini menembus pasar dunia?
Sebagai masyarakat Indonesia, kita sering bangga kalau ada film lokal yang menang di festival internasional.
Namun, kita jarang berpikir apa yang bisa kita lakukan agar prestasi ini bisa berkelanjutan.
Film bukan hanya produk hiburan. Film adalah cerminan budaya dan identitas kita. Jadi, kalau mau film Indonesia terus bersaing di luar negeri, kita perlu dukungan yang lebih nyata di dalam negeri.
Mengapa Apresiasi dalam Negeri Penting?
Bayangkan ini: seorang sineas Indonesia membuat film dengan cerita yang kental budaya lokal, dibumbui dengan keindahan tradisi dan nilai-nilai bangsa.
Film itu lalu dibawa ke luar negeri, tetapi tanpa dukungan yang cukup dari penonton lokal, sulit baginya untuk mendapatkan kepercayaan diri dan sumber daya yang memadai.
Menurut Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, pada tahun 2024 saja jumlah penonton film lokal mencapai 61 juta. Ini angka yang sangat besar dan memberi harapan bahwa penonton Indonesia sudah mulai menghargai karya lokal.