Di Hari Pahlawan, masyarakat Indonesia tak hanya mengenang para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan, tetapi juga merenungkan arti dari sosok pemimpin sejati di era modern.
Negarawan yang memimpin dengan integritas dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi adalah figur yang dirindukan masyarakat, terutama di tengah kenyataan pahit maraknya korupsi.
Fenomena ini disoroti dalam jajak pendapat Litbang Kompas, di mana hampir seluruh responden berharap agar penyelenggara negara bertindak layaknya negarawan sejati.
Sebagai orang Indonesia yang pernah menjalani hidup di bawah 6 presiden, saya menyaksikan perubahan politik dan sosial negara kita.
Tetapi satu hal yang tak kunjung membaik adalah masalah korupsi. Setiap kali saya membuka berita, rasanya tidak pernah absen kasus baru yang melibatkan pejabat atau aparat hukum.
Mulai dari hakim, pejabat daerah, sampai menteri yang bertugas mengurus hajat hidup rakyat, satu per satu terjerat kasus rasuah yang merugikan negara dan masyarakat.
Tidak mengherankan jika masyarakat cenderung apatis terhadap pemimpin yang katanya mewakili kepentingan mereka.
Harapan Masyarakat pada Pemimpin Berintegritas
Litbang Kompas mencatat bahwa publik menginginkan pemimpin yang lebih mengutamakan rakyat dan negara dibanding kepentingan pribadi atau partai politik.
Sebagian besar responden menyebut “negarawan” sebagai sosok yang mampu menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama.
Dari sini, tampak jelas bahwa masyarakat merindukan sosok pemimpin yang berani dan jujur, yang mengingatkan kita pada pemimpin-pemimpin di era perjuangan kemerdekaan dulu.
Sayangnya, harapan ini sering kali terhempas oleh kenyataan.