Kasus produk kecantikan berbahaya di Sulawesi Selatan akhir-akhir ini memang meresahkan.
Membaca beritanya, saya jadi ingat bagaimana dulu kita sering mendengar peringatan tentang kosmetik yang mengandung merkuri atau bahan berbahaya lain.
Namun, kali ini masalahnya lebih kompleks dan serius.
Polda Sulawesi Selatan dan BBPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) menemukan produk kosmetik lokal yang mengandung bahan berbahaya, termasuk merkuri dan zat-zat kimia berbahaya lainnya.
Ini bukan sekadar isu kecantikan, ini soal kesehatan kita semua, terutama kaum perempuan yang jadi konsumen utama produk-produk ini.
Mengapa Ini Penting?
Seperti yang kita tahu, kosmetik bukan lagi barang mewah. Hampir semua orang menggunakannya, baik untuk perawatan sehari-hari atau mempercantik diri.
Tapi sayangnya, produk kecantikan lokal yang mestinya bisa menjadi pilihan alternatif yang aman dan terjangkau, malah justru terjebak dalam masalah serius ini.
Berdasarkan laporan dari BBPOM, ditemukan bahwa produk-produk tersebut mengandung bahan-bahan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi kulit dan organ tubuh dalam jangka panjang.
Produk-produk seperti ini seharusnya melalui serangkaian uji laboratorium dan mendapat izin edar yang jelas.
Namun, faktanya, beberapa produk yang sudah berizin pun ternyata mengandung bahan berbahaya. Lalu, bagaimana kita bisa percaya pada label keamanan atau izin dari produk-produk ini?
Pengawasan yang Belum Memadai
Menurut data dari BBPOM, kasus ini bukan yang pertama kali terjadi.