Kalau dulu orang pacaran itu karena cinta atau ingin mengenal lebih dalam, sekarang lain cerita. Di kalangan Gen Z, muncul tren baru yang disebut throning.
Apa itu throning? Dikutip dari Yahoo Lifestyle, throning adalah fenomena menjalin hubungan bukan karena ketertarikan romantis, melainkan demi menaikkan status sosial atau reputasi.
Jadi, bukan lagi soal perasaan, tapi lebih ke gengsi. Fenomena ini menarik perhatian, karena mencerminkan bagaimana generasi muda zaman sekarang yang semakin mementingkan citra sosial.
Apa yang Mendorong Gen Z Tertarik pada Throning?
Menurut PureWow, throning muncul dari kebutuhan Gen Z untuk meningkatkan citra diri di mata publik. Bagi mereka, berpacaran dengan sosok populer atau berstatus tinggi dianggap menambah nilai branding pribadi.
Di era media sosial, siapa yang muncul dalam unggahan bisa mempengaruhi nilai seseorang. Hubungan semacam ini menarik bagi Gen Z yang ingin cepat populer atau memperluas jaringan sosial.
Berbeda dengan generasi sebelumnya yang fokus pada cinta atau kedekatan emosional, Gen Z lebih memperhatikan popularitas dan pengaruh sosial dalam hubungan. Akibatnya, nilai seperti kejujuran dan kedalaman emosional bisa terlupakan.
Bagaimana Dampak Throning terhadap Kedekatan dan Kejujuran?
Menurut The Daily Guardian, throning berdampak pada kualitas hubungan karena didasari ambisi sosial, bukan perasaan tulus. Dalam hubungan seperti ini, keintiman dan kejujuran sulit muncul karena fokus utamanya adalah citra dan tampilan luar.
Bagi banyak orang, hubungan ini bisa terasa hampa dan cepat berakhir setelah keuntungan sosial tercapai.
Sebagai orang dewasa, kita mungkin heran atau prihatin melihat cara Gen Z memandang hubungan. Dulu, hubungan didasari kepercayaan dan keterbukaan.
Namun, tren seperti throning membuat kejujuran tampak semakin pudar, tergantikan oleh pencitraan. Ini menyadarkan kita bahwa kini, keintiman sejati semakin jarang, karena tampilan lebih diutamakan daripada isi.
Kritik Etis Terhadap Throning
Apakah throning etis? Banyak yang merasa bahwa menjalin hubungan demi keuntungan sosial bisa dianggap manipulatif dan kurang jujur.